Saturday, April 4, 2015

Kesuksesan seseorang dimulai dari sebuah pemikiran yang sukses

Standard
“Sesungguhnya kebakaran hutan tidak akan terjadi kalau kita menuangkan air segelas pada waktu yang tepat”.~Anonim

“Perbedaan antara orang yang berhasil dan gagal bukan karena kurangnya pengetahuan atau kekuatan, tetapi karena kurangnya kemauan dan kesabaran”.~Anonim

“Kesuksesan seseorang dimulai dari sebuah pemikiran yang sukses”.~Rhendi van pasaribu

Hari ke-6


Hari demi hari telah kawan-kawan lewati, tiada hal harus dilanjutkan jika kawan-kawan belum dapat menerapkan hal-hal sederhana tersebut. Cukuplah kawan-kawan tersenyum bangga karena kawan-kawan yang mampu melewati hari ke-5 menuju hari ke-6 dalam menempuh menjadi mahasiswa sukses”. Sangat berbangga diri karena kawan-kawan sangat tahan dari guncangan angin topan kebosanan, badai hujan kemalasan serta panas kejenuhan.
               
Persiapkan mantel semangat kawan-kawan,serta bekal fokus untuk terus membaca dan memahami medan sukses ini.
               
Sekali lagi tentang paradigm dan cara berpikir. Keadaan apa pun yang kawan-kawan hadapi di kampus sebenarnya bersifat netral. Kawan-kawanlah yang memberikan label positif atau negative terhadapnya. Seperti yang dikatakan filsuf Cina, I Ching,”Peristiwanya sendiri tidak penting, tapi respon terhadap peristiwa itu adalah yang lebih penting”.
               
Semua kesulitan kawan-kawan sesungguhnydari padaa merupakan kesempatan bagi jiwa kawan-kawan untuk tumbuh. Sayangnya, lebih banyak mahasiswa yang menganggap masalah, tugas sebagai sesuatu yang harus dihindari. Mereka tak mampu melihat betapa mahalnya mutiara yang terkandung dalam setiap masalah dan tugas tersebut.
               
Bisa juga dicontohkan kawan-kawan termasuk tipe mahasiswa yang seperti apa?. Quitters, Campers, atau Climbers.simaklah cerita ini

Ibarat mendaki gunung, ada orang yang bertipe Quitters. Mereka mundur teratur dan menolak kesempatan yang diberikan oleh gunung. Padahal tidak ada gunung yang lebih tinggi daripada lutut kita ketika kita telah menaklukannya. Dikatakan Dag Hammarskjold,”Jangan pernah mengukur tinngi sebuah gunung sebelum Anda mencapai  puncaknya. Karena begitu Anda di puncak,Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu”.
               
Ada orang yang bertipe Campers, yang mendaki sampai ketinggian tertentu kemudian mengakhiri pendakiannya dan mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah. Mereka hanya mencapai sedikit kesuksesan tapi sudah merasa puas dengan hal itu.
               
Tipe ketiga adalah Climbers yaitu orang yang seumur hidupnya melakukan pendakian, dan tak pernah membiarkan apapun menghalangi pendakiannya. Orang seperti ini senantiasa melihat hidup ini sebagai ujian dan tantangan. Ia dapat mencapai puncak gunung karena memiliki mentalitas yang jauh lebih tinggi, mengalahkan tingginya gunung. Orang dengan tipe ini benar-benar menyakini apa yang pernah ia mimpikan akan tercapai.
               
Sungguh dasyat ,kawan-kawan dapat bercermin,kawan-kawan pada posisi yang mana sebagai mahasiswa yang tidak mau repot,mahasiswa yang nyantai-nyantai aja, ikut-ikutan atau mahasiswa yang punya tujuan dalam mengukir sebuah sejarah untuk menjadi tokoh sejarah minimal bagi diri sendiri. Cukup singkat waktu kita berkampus,kawan-kawan. Dengan itulah selayaknya kita sadar bahwa kita perlu menjadi mahasiswa yang aktif dalam berproses menuju sebuah kesuksesan bersikap.
               
Nah, Jika semua masalah sebenarnya adalah rahmat terselubung bagi kita. Mereka “berjasa” karena dapat membuat kita lebih baik, lebih arif, lebih bijaksana dan lebih sabar. Kawan-kawan baru dapat disebut pemimpin yang baik kalau kawan-kawan mampu memimpin kawan-kawan yang lain yang sulit, Kawan-kawan baru akan menjadi mahasiswa sukses kalau kawan-kawan-kawan mampu mensukseskan kawan-kawan yang lain. Untuk mencapai kesuksesan kawan-kawan perlu memiliki adversity quotient, yaitu kecerdasan dan daya tahan yang tinggi untuk menghadapi masalah.
               
Kecerdasan tersebut dimulai dari merubah pola pikir dan paradigma kawan-kawan sendiri.Mulailah melihat masalah, tugas yang kawan-kawan hadapi sebagai peluang, kesempatan dan rahmat. Kawan-kawan akan merasa tertantang, namun tetap mampu menjalani hidup yang tenang dan damai. Berbahagialah jika kawan-kawan memiliki masalah. Itu artinya kawan-kawan sedang hidup  dan berkembang. Justru bila kawan-kawan tak punya masalah sama sekali,Saya sarankan kawan-kawan segera berdoa,” Ya Allah. Apakah Kau tak percaya lagi padaku,sehingga Kau tak mempercayakan satu pun kesulitan hidup untuk saya atasi?”.
               
Dengan berdoa demikian kawan-kawan tak perlu khawatir. Allah amat mengetahui kemampuan kita masing-masing. Ia tak akan pernah memberikan suatu beban yang kita tak sanggup memikulnya.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.(Al-Baqarah : 286)

“…dan orang-orang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-oarang yang bertakwa”.(Al-Baqarah : 177)
               
Indikator pencapaian pada hari ini adalah sebuah perbaikan pola pikir dalam menghadapi permasalahan,tugas serta aktivtas kampus dengan rasa senang, tenang dan menganggap berkampus sebagai rahmat karena tidak semua orang berkesempatan untuk menjadi mahasiswa.

Sukses kepribadian…
               Sukses Tindakan..
                             Gapai impian
                                                   Maksimalkan pencapaian…

0 comments:

Post a Comment