PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
1. Administrasi merupakan segenap
penyelenggaraan setiap usaha kerjasama manusia
mencapai tujuan tertentu. untuk terselenggaranya administrasi dengan baik dan mencapai tujuan, diperlukan
suatu proses yang tertib.
2. Administrasi dalam pengertian luas maupun
sempit, dalam penyelenggarannya diwujudkan dalam fungsi –
fungsi administrasi, yang terdiri dari rencana (palnning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating),
dan pengawasan (controling). Pengelolaan fungsi – fungsi administrasi pada suatu organisasi seperti HMI
yang memiliki jumlah cabang, aparat dan aktifi tas yang
besar, sangat membutuhkan suatu
keseragaman administrasi (uniformatis). Untuk
memenuhi kebutuhan itu dan demi terwujudnya tertib serta
kerapihan administras, penyempunaan pedoman
administrasi kesekretariatan ini merupakan suatu jawaban,
melihat semakin kompleksnya penyelenggaraan
administrasi HMI dimasa mendatang.
3. Dengan bertitik tolak dan berperang pada
kepraktisan (Practicalize), maka pedoman
aministrasi kesekeretariatan HMI, mencakup hal – hal sebagai berikut :
1) Pendahuluan
2) Organisasian kesekretariatan HMI
3) Administrasi surat menyurat (ketatausahaan)
HMI
4) Tata kearsipan
5) Invetaris dan dokumentasi organisasi
6) Perpustakaan organisasi
7) Keprotokoleran
8) Penutup
9) Lampiran
II. KESEKRETARIATAN
1. Untuk menyelenggarakan administrasi
organisasi dengan efektif, diperlukan suatu tempat tertentu,
sebagai pusat pengurusan segala sesuatu yang berhubungan dengan
organisasi. Tempat penyelenggaraan
administrasi dinamakan “ sekretariat
Organisasi” atau dengan kata lain “Kantor
Organisasi”
2. HMI sebagai suatu oragnisasi adalah sautu
bentuk kerja sama dari sekelompok mahasiswa – mahasiswa Islam
untuk mencapai tujuan bersama (tujuan HMI pasal 4 anggaran dasar
HMI) untuk mengatur kerja sama ini
ke arah pencapaian tujuan tujuan organisasi.
Demikian pula pembagian kerja (distribution of work) bagi setiap
anggota pengurus dalam mengelola aktifi tas –
aktifi tas organisasi, sangat dibutuhkan mengingat kompleksitas
aktifi tas dan banyaknya anggota pengurus
organisasi. Aktifi tas organisasi berpusat pada
sekretariat organisasi. Bagi HMI atau sekretariat
Badko Cabang, Korkom, Komisariat, Lembaga dan lain – lain
untuk setiap tingkatan aktifi tas organisasi. Administrasi kesekretariatan merupakan bagian
dari pada administrasi organisasi, yaitu sebagai unit tugas /
pekerjaan yang penyelenggaraannya
diserahkan kepada bidang sekretariat jenderal
atau sekretaris organisasi. Usaha penyelenggaraan administrasi
kesekretariatan bertujuan agar sekretaris HMI benar – benar dapat
berfungsi sebagai sekretaris organisasi
yaitu
1.1 Tempat kerja yang efi sien bagi pengurus
dalam pengendalian organisasi.
1.2 Pusat Komunikasi Organisasi
1.3 Pusat Kegiatan Administrasi
3. Perencanaan Pengaturan Sekretariat
Supaya sekretariat HMI benar – benar dapat
berfungsi sebagai sekretariat organisasi maka perlu
dibuat perencanaan dan pengaturan tentang
sekretariatnya, baik mengenai letak, bangunan maupun ruangan –
ruangannya. Perencanan
dan pengaturan sekretariat meliputi :
3.1 Letak Sekretariat
Sekretariat HMI yang terletak pada tempat yang
strategis akan sangat menentukan kelancaran komunikasi dengan
pihak manapun, terutama dengan anggota, sehingga mudah
dicari, didatangi dan mudah pula mengadakan hubungan keluar,
di samping pertimbangan kelancaran komunikasi maka dalam
menentukan tempat sekretariat HMI harus diperrtimbangkan tentang
keadaan sekelilingnya (milih lokasi) yang menjamin ketenangan
dan kesehatan sehingga memungkinkan bagi fungsionaris
(pengurus) organisasi dapat
bekerja menunaikan tugasnya di sekretariat ini
dengan baik dan efektif.
3.2
Bangunan Sekretariat
Bangunan gedung sekretariat HMI hendaklah
diusahakan dapat menampung seluruh kegiatan mengenai
administrasi maupun kegiatan – kegiatan lainnya. Untuk
maksud tersebut, kirangya dapat diikuti ketentuan – ketentuan sebagai
berikut :
3.2.1 Jumlah ruangan disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan kegiatan dalam kesekretariat HMI yaitu adanya :
- Ruang tata usaha , tempat pengerjaan dan
penyesuaian
- surat
menyurat dan penyimpanan arsip – arsip oragnisasi.
- Ruang tanu, untuk menerima tamu – tamu
organisasi
- Ruang perpustakaan
- Ruang persidangan, untuk sidang – sidang
pengurus
- Diusahakan kesekretariatan ini juga
merupakan sekretariat dari badan – badan khusus HMI yang
setingkat.
3.2.2 Antara ruangan – ruangan tersebut
hendaknya diperhatikan tentang hubungan antara satu ruangan
dengan ruangan lainnya, dengan mengingat prinsip – prinsip
“time and Motion Study” sehingga menjamin kelancaran
komunikasi dengan mempertimbangkan jarak antara satu
dengan yang lainnya (garis lurus adalah jarak terdekat).
3.2.3 Dalam setiap ruangan tersebut sedapat
mungkin diusahakan adanya faktor – faktor yang dapat
memperlancar tugas dan kerja. Untuk itu perlu adanya alat – alat dan
perabotan yang menopang dan menjamin kelancaran tugas –tugas
organisasi.
3.2.4 Dalam mengatur sekretariat ini, maka
harus mengingat dan memperlihatkan faktor – faktor yang
dapat menjamin / menjaga kesehatan bagi para pengurus dan
anggota organisasi yang
melaksanakan tugas di sekretariat itu.
Faktor – faktor tersebut antara lain soal
sinar dan hawa (venti lasi) harus ada dan genteng kaca di
mana perlu diadakan sinar matahari sangat perlu menjaga
kesehatan mata dan jiwa
untuk menjaga kesehatan paru – paru.
3.2.5 Sekretariat yang diatur dengan rapi
memberi pandangan yang baik dan menyenangkan, baik kepada
pengurus maupun anggota anggota organisasi di samping itu
suasana yang demikian akan
banyak memberikan kesehatan dalam bekerja dan
akan sangat membantu kelancaran tugas – tugas organisasi.
Dalam mengusahakan gedung sekretariat ini,
sedapat mungkin sekaligus di tempat itu ada wisma HMI
yaitu tempat menginap fungsionaris organisasi. Wisma HMI
ini akan sangat besar sekali manfaat sebagai markas
organisasi di mana setiap fungsionaris yang bertempat tinggal
disitu dapat melaksanakan
tugas – tugas organisasi. Hal ini sangat
membantu dan mempermudah komunikasi.
3.3 Ruangan Sekretariat
Dalam mengatur ruangan sekretariat, hendaknya
diperlihatkan faktor – faktor yang dapat membuat ruangan
tersebut benar – benar berfungsi sebagaimana mestinya. Faktor
tersebut ialah hal – hal yang memberikan kesenangan, kemauan dan
semangat bagi orang yang tinggal di dalamnya, yaitu menyangkut
keindahan dan efi siensi, karena di dalam sekretariat HMI
terapat ruangan – ruangan yang mempunyai fungsi sendiri – sendiri
(ruang tamu, ruang sidang dsb), maka dalam pengaturan tersebut
haruslah disesuaikan dengan
tujuan dan fungsi ruangan tersebut.
3.3.1 Menghias Ruangan
Untuk menimbulkan keindahan ruangan perlu
adanya hiasan – hiasan ruangan (hone decoration).
Hiasan dari tiap – tiap ruangan berbeda – beda menurut
tujuan dan fungsinya
masing – masing.
- menimbulkan semangat kegairahan dan kemauan
- menimbulkan rasa senang dan tentram dalam
hati
- membuat enak/nyaman/kerasan tinggal pada
ruangan itu.
Ruangan yang sehat yaitu ruangan yang ditata
menurut ketentuan – ketentuan di atas yang akan
memberi kesegaran daya dan kemampuan kerja pengurus dan
anggota yang
III. ADMINISTRASI SURAT MENYURAT
(KETATAUSAHAAN)
1. Urusan surat menyurat (ketatausahaan)
adalah satu bidang yang penting dari lapangan
pekerjaan administrasi kesekretariatan. Surat pada hakekatnya adalah bentuk penuangan ide atau kehendak
seseorang dalam bentuk tulisan.
1.1 Bentuk pernyataan kehendak seseorang
kepada orang lain melalui tulisan (Talk in writing)
1.2 Bentuk suatu media pencurahan perasaan,
kehendak, pemikiran dan tujuan seseorang untuk dapat diketahui
oleh orang lain.
1.3 Juga merupakan suatu bentuk gambaran
tentang suatu peristiwa atau keadaan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan. Dengan demikian surat merupakan jembatan
pengertian dan alat komunikatif bagi seorang dengan orang lain. Karena
sifat yang demikian, maka surat – surat harus disusun secara ringkas
dan padat tetapi tegas, bahasa yang dipakai
haruslah mudah dimengerti, sederhana dan teratur. Penulisan
surat harus memikirkan terlebih dahulu dengan masak apa yang akan ditulis serta menyadari kepada siapa
tulisan itu ditujukan karena
melalui surat itu berarti dia telah
mengantarkan dan membawa idenya kepada orang lain.
2. Mengingat pengertian dan sifat suatu surat
seperti tersebut di atas, maka bagi suatu organisasi turut menjadi
sangat penting yaitu :
2.1 Sebagai alat komunikasi
2.2 Sebagai dokumentasi organisasi
2.3 Sebagai tanda bukti (alat
bukti/pemeriksaan) dengan adanya dan kekuatan dan
kemampuan surat, maka pimpinan organisasi dapat menyalurkan suatu
kebijakan dan keputusan serta pendapat
serta dapat pula mengetahui tentang
perkembangan kehidupan organisasi dengan bahan
– bahan tersebut dapat diatur dan dikendali organisasi dengan baik, apabila proses surat – menyurat
(koresponden) berjalan lancar dan efektif dari
seluruh bagian dan aparat organisasi, karena pada hakekatnya suatu surat atau kegiatan ketatausahaan
mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut :
- bersifat pelayanan
- bersifat menetes keseluruhannya bagian atau
aparat organisasi
- dilaksanakan oleh semua pihak dalam
organisasi
Ciri yang pertama berarti surat menyurat
(ketatausahaan) merupakan service work (pekerjaan pelayanan)
yang bersifat memudahkan atau meringankan (fasilitating fungcion),
yang dilakukan untuk membantu
pekerjaan – pekerjaan Ciri berikutnya berarti surat menyurat
(ketatausahaan) diperlukan di mana dan
dilaksanakan dalam seluruh organisasi yang terdapat pada puncakpimpinan
tertinggi (aparat tertinggi organisasi) sampai kepada ruangan kerja satuan organisasi (aparat) terbawah.
3. Proses penyelenggaraan ketatausahaan atau
dengan istilah lain “administrasi”surat menyurat adalah
satu proses yang berencana dan teratur yang dimulai
dengan adanya ide pemugarannya sampai penyelesaiaan dan
penyimpangan sebagaimana mestinya. Administrasi surat menyurat HMI meliputi 3
(tiga) hal :
3.1 Bentuk dan isi surat HMI
3.2 Sirkulasi surat (surat keluar masuk)
3.3 Penyimpangan (pengarsipan)
4. Bentuk dan isi surat
Surat – surat HMI adalah termasuk surat
resmi/dinas, sehingga bentuk dan isinya harus menuruti
ketentuan – ketentuan yang telah dibuat organisasi.
Ketentuan tersebut meliputi hal pemakaian kertas, pengetikan
atau penulisan, bentuk surat, macam dan isi
surat.
1. surat – surat organisasi ditulis dalam
kertas putih
2. ukuran kertas yang dipakai adalah kertas
ukuran folio (C4) Hal ini mengingat segi praktisnya, di
mana kertas ukuran inilah banyak kwarto (A4)
dapat pula dipergunakan, tetapi pada umumnya ukuran ini
sulit didapatkan di pasaran. Tambahan lagi kertas C4 (Folio) : 229 mm – 324
mm. Mengenai perihal dimaksud sebagai inti isi
singkat surat, biasa juga disebut pokok surat.
Ia tak perlu panjang, ringkas tetapi jelas, tepat. Sehingga dengan membaca perihal atau pokok surat ini
saja pembaca atau penerima
surat di bawah ini adalah contoh paling mudah
:
Hal : Permohonan Ceramah
5. Alamat surat yaitu kepada siapa surat itu
ditujukan terletak pada kanan atas surat, sejajar dengan perihal
alamat surat tidak selamanya ditujukan kepada
seseorang, tetapi sering pula kepala suatu badan atau lembaga. Bila ditujukan kepada suatu lembaga atau instansi,
maka penyebutannya bukan kepada nama lembaganya, melainkan
kepada pengurus atau pimpinan lembaga itu.
Contoh :
Nomor :
Lamp :
Hal :
Kepada Yang Terhormat
Sdr. Pengurus Besar HMI
Di
JAKARTA
Bila surat ini ditujukan kepada salah satu
bagian / unit yang ada pada lembaga itu, hendaknya dilengkapi
dengan “up” yang berarti “untuk perhatian”
Contoh :
Kepada Yang Terhhormat
Sdr. Pengurus Besar HMI
u.p Bidang PAO
Di
JAKARTA
Dengan begitu penerima surat (telah mengagendakan
seperlunya) bisa meneruskan kepada bidang Aparat
organisasi PB HMI untuk ditindaklanjuti.
6. Kata permulaan surat
Bagi HMI sebaiknya dipakai kalimat “Assalamualaikum
Wr. Wb,” minimal “dengan hormat”. Kata permulaan ini
berfungsi sebagai pembukaan surat, ditulis
dengan alinea baru berjarak 2 ½ spasi di bawah pokok surat.
Contoh:
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Teriring salam dan do`a semoga aktivitas
keseharian Bapak/Ibu mendapat limpahan
rahmat dari Allah SWT. Amin.
7. Isi Surat
Suatu surat pada dasarnya tidak berbeda dengan
suatu karangan penyusunannya memakai sistematika sebagai berikut :
- Pendahuluan
- Uraian Persoalan (isi/pokok surat)
- Penutup
Pendahuluan
Ini dimaksudkan untuk menarik perhatian
pembaca/penerima surat tentang hal atau masalah yang dipersoalkan
dalam surat itu kalau hanya sekedar menyampaikan
berita singkat, kata atau kalimat pendahuluan ini tidaklah
menjadi keharusan pertimbangannya adalah efi
siensi tapi bila menyangkut persoalan penting (apabila kalau
memerlukan penguraian dan perincian), maka surat ini
mestilah memakai kata pendahuluan gunanya tidak hanya sekedar menarik perhatian melainkan sekaligus sebagai
motivasi (konsideran).
Contoh :
“diberitahukan bahwa,” atau dengan ini
disampaikan bahwa, …. Dst.
(untuk surat – surat pemberitahuan).
“Bersama ini …. atau dengan ini ….dst (untuk
surat – surat pengantar).
“Memenuhi permintaan saudara” atau menunjuk
surat saudara No…..
Bertanggal…. dst (untuk surat permintaan,
jawaban, balasan, pernyataan). Tempo – tempo kalimat pendahuluan ini
bias berupa konstatasi ataupun pertimbangan – pertimbangan yang
melatarbelakangi hingga surat dibuat,
misalnya :
“Berhubungan adanya gejala yang kita rasakan
bersama tentang ….. dst”.
Kalimat pendahuluan ini sebaliknya tidak lebih
dari satu alinea ditulis 2 (dua) spasi di
bawah kata permulaan surat (Assalamualaikum Wr. Wb).
Uraian Persoalan (Isi/pokok surat)
Kecuali maksud, sasaran atau tujuan isi surat
haruslah jelas serta harus dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk itu hal – hal yang minimal harus diperhatikan adalah :
a) Jangan memakai kalimat yang panjang dan
berbelit – belit, singkat lagi terputus – putus juga tidak baik. Hal
– hal seperti itu biasanya akan membuat salah pengertian bagi penerima
surat untuk mudah dipahami maka pada surat – surat yang panjang
sebaiknya atau seharusnya diberi alinea
banyak sedikitnya alinea tergantung dari banyak pokok – pokok pikiran yang ada dalam surat tersebut tetapi
perlu pula diperhitungkan
untuk mencapai susunan yang baik dan harmonis.
Pembagian dalam alinea sangat memudahkan pengertian
jarak antara alinea dan spasi (kalimat) dalam satu alinea 1 ½ (satu
setengah) spasi.
b) Dalam satu surat, sebaiknya/seharusnya
hanya dipersoalkan satu jenis perkara atau permasalahan sebab
pencampuran soal dalam satu surat akan
menimbulkan kesukaran, baik dalam penyusunannya dan mencari
kembali surat itu bila diperlukan lagi.
c) Dalam penyusunan isi surat selanjutnya
harus dijaga tentang kata – kata dan kalimat
yang digunakan hendaklag sopan dan wajar, tidak berlebih – lebihan, kecuali yang sudah lazim digunakan
pengaruh bahasa sangat besar sekali, sebabdisitu tergambar
tentang sikap orang yang membuat surat itu.
Oleh sebab itu menyusun surat diserahkan kepada orang yang berkemampuan bahasa cukup. Kalimat Penutup Untuk
kesopanan dalam melaksanakan suatu korespodensi perlu adanya kalimat – kalimat penutup seperti : “Demikian
harap maklum” Atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih”. Fungsi kalimat penutup adalah sebagai pemanis
surat yang kita buat karena itu bukanlah suatu keharusan mutlak dalam
pembuatan surat – surat resmi namun demikian
untuk kesopanan dan pemanis surat sebaiknya dalam membuat surat – surat resmi organisasi tetap masih digunakan
kalimat penutup yang sesuai dengan isi surat.
8. Penutup surat
Kalau dalam pembuatan surat resmi dimulai
dengan “Basmallah” dan dibuka dengan “Assalamu’alaikum Wr,Wb.” Maka
dalam penutup surat – surat resmi HMI ditutup
dengan Wabillahi Taufi q Walhidayah dan Wassalamualaikum Wr, Wb.” Surat khusus (seperti surat keputusan,
Surat keterangan edaran, instruksi,
tugas/mandat dan sebagainya) dibuka dengan
basmallah.
1. Buku Agenda
Untuk memudahkan pengelolaan system
administrasi dan kesekretariatan dalam hal
ini pengelolaan surat menyurat, surat masuk maupun surat keluar, pengarsipan dan dokumentasi agar
teratur dan sistematis, maka
system pengagendaan surat menyurat perlu
tersendiri. Adapun unsure – unsure yang penting untuk dicata
adalah :
- Nomor Urut Surat
- Nomor Kode Arsip
- Nomor Surat
- Tanggal Terima
- Nomor dan Tanggal Surat
- Isi Surat
- Asal Surat
- Keterangan (tambahan untuk keterangan surat)
2. Surat keluar
Surat keluar adalah surat yang kita keluarkan
untuk mengemukakan kehendak, pikiran dan maksud kita
kepada pihak lain. Surat keluar harus melalui sirkulasi sebagai
berikut :
2.1 Konsep surat harus terlebih dahulu
dimintakan clearence kepada pengurus yang berkepentingan agar
tidak terjadi perbedaan – perbedaan antara muatan, isi dan
redaksi surat tersebut.
2.2 Konsep surat yang telah mendapat
clearence, kemudian diberi nomor verbal.
Buku verbal untuk dan kode arsip surat
- Nomor urut dan kode arsip surat
- Nomor surat
- Tanggal surat (penanggalan nasional dan
hijriah)
- Perihal isi surat
- Kepada siapa (keputusan, lampiran,
penyimpangan)
Contoh Agenda Buku Verbal
No. Surat Tanggal Isi Surat Keputusan
Keterangan
314/KPTS/A/051420 23-05-1420
04-09-1999
Pengesahan SC Kongres
ke – 25 HMI
KA - 1
Buku Agenda Surat Keputusan
No K o d e
Arsip
No.Surat Tanggal Isi Surat Kepada
1991 KA II 1 9 0 3 / A /
Sek/05/1420
26-05-1420
07-09-1999
Pendataan
Nasional
HMI Cabang se
Indonesia
Konsep surat yang telah “Crereance” dan nomor
surat, diketik sesuai dengan jumlah yang dikehendaki. Legalitas
organisasi (tanda tangan ketua, sekretaris dan stempel)setelah
dibukukan barulah surat tersebut siap untuk dikirim
kepada tujuan.Pengiriman surat – surat betul menempuh perjalanan menuju tujuannya kita bukukan dulu dalam
bentuk ekspedisi yang memuat kolom – kolom.
0 comments:
Post a Comment