Proses belajar mengajar
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai
pemegang peranan utama. Peristiwa belajar mengajar banyak berakar pada berbagai
pandangan dan konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar mengajar dapat
terjadi dalam berbagai model.
Pemahaman akan
pengertian dan pandangan mengajar akan banyak mempengaruhi peranan dan
aktivitas guru dalam mengajar. Sebaliknya, aktiviats guru dalam mengajar dan
aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada pemahaman guru
terhadap mengajar. Mengajar bukan sekedar proses mengantarkan ilmu pengetahuan,
melainkan mengandung makna yang lebih luas, yalni terjadinya interaksi
manusiawi dengan berbagai aspeknya yang cukup kompleks.
Guru adalah aktor
penting kemajuan peradaban bangsa. Dialah yang diharapkan mampu membentuk
kepribadian, karakter, moralitas, dan kapanbilitas intelektual generasi muda
bangsa ini. Inilah tugas besar yang diharapkan dari seorang guru. Oleh karena
itu, seorang guru tidak hanya sekedar transfer
of knowledge (memindah ilmu pengetahuan) dari sisi luar saja tapi juga transfer of value (memindah nilai) dari
sisi dalamnya. Perpaduan dalam dan luar inilah yang akan mengokohkan bangunan
pengetahuan, moral, kepribadian murid dalam meyongsong masa depannya.
Guru merupakan jabatan
atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak
bisa dilakukan oleh sembarangan orang tanpa memiliki keahlian sebagai seorang
guru. Orang yang pandai berbicara sekalipun belum dapat disebut guru. Untuk
menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang
profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran
dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan
melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan. (Uzer, 1994: 1)
Wrightman (1977) dalam
Uzer (1944) dikatakan bahwa peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang
saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan degan
kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi
tujuannya. Proses yang terjadi disini
merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar
mengajar yang satu sama lain saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan
untuk mencapai tujuan. Yang termasuk komponen belajar mengajar antara lain
meliputi tujuan instruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode
mengajar, alat peraga pengajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai atau
tidaknya tujuan. Kesemuanya ini saling berkaitan satu sama lainnya.
Menurut Uzer (1994: 4) guru
memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam
bentuk pengabdian. Jika dikelompokkan, terdapat tiga jenis tugas guru, yaitu
tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
0 comments:
Post a Comment