Model Pembelajaran Quantum Teaching
11.1 Pengertian
Model Pembelajaran Quantum Teaching
Quantum Teaching adalah
badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan,
penyajian, dan fasilitasi SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori pendidikan
seperti Accelerated Learning (Lazanov),
Multiple Intelegence (Gardner), Neuro-Linguistik Progamming (Grinder dan
Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning
(Johnson dan Johnson), dan Elements of Effective Instruction (Hunter). (Bobbi
Deporter, 2010).
Quantum Teaching adalah pengubahan
gaya belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Dan Quantum Teaching juga
menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas
interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.
Quantum Teaching adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya:
1. Pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam dan
sekitar proses belajar
2. Uraian cara-cara baru yang memudahkan proses belajar
lewat pemaduan unsur-unsur seni dan pencapaian-pencapaian terarah
3. Berfokus pada hubungan dinamis dalam kelas
Quantum Teaching mencakup petunjuk
spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang
kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Model Quantum
Teaching hampira sama dengan sebuah simfoni yang memiliki banyak unsur yang
menjadi pengalaman musik anda. Unsur tersebut terbagi atas dua kategori yakni
konteks dan isi. (Deporter, 2010: 37-38)
11.2
Sintaks dari Model Pembelajaran Quantum
Teaching
Adapun
yang terpenting dalam Quantum Teaching adalah adanya kerangka perancangan
Quantum Teaching yang lebih dikenal dengan singkatan TANDUR (Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Unsur-unsur TANDUR membentuk basis struktural keseluruhan
yang melandasi Quantum Teaching.
a.
Tumbuhkan
Penyertaan menciptakan jalinan dan
kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami. Penyertaan akan
memanfaatkan pengalaman mereka, mencari tanggapan “Yes!” dan mendapatkan
komitmen untuk menjelajah. Strategi yang dapat dilakukan seperti sertakan
pertanyaan, lakon pendek dan lucu, drama, video, cerita dan sebagainya. Secara
singkat dapat dikatakan sertakan diri mereka, pikat mereka, dan berfikir AMBAK
(Apa Manfaatnya BagiKu).
b.
Alami
Unsur ini memberikan pengalaman
kepada siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pendidik
dapat mengajar “melalui pintu belakang” untuk memanfaatkan pengetahuan dan
keingintahuan mereka. Ketika kita mempelajari sesuatu dalam kehidupa nyata,
kita sudah memiliki pengetahuan pengalaman awal, suatu kaitan dengan konsepnya.
Kemudian setelah pengalaman terbentang, kita mengumpulkan informasi yang
membantu untuk memaknai pengalaman tersebut. Informasi ini membuat yang abstrak
menjadi konkret. Seperti menyentuh kompor dan menjerit, “Aww!” menciptakan
suatu “momen pelajaran. Kita benar-benar mengerti “panas jangan disentuh”.
c.
Namai
Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk
memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefenisikan. Penamaan dibangun atas
pengetahuan dan keingintahuan siswa ketika menemukan sesuatu. Penamaan adalah
saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berfikir, dan strategi belajar.
Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya biasaya
kita memulainya dengan isi pelajaran kita dan melakukan kegiatan (pengalaman)
jika kita mempunyai waktu.
d.
Demonstrasikan
Memberi siswa peluang untuk
menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka kedalam pembelajaran yang lain,
dan kedalam kehidupan mereka.
e.
Ulangi
Pengulangan memperkuat koneksi
saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!”. Jadi pengulangan
harus dilakukan secara multimodalitas dan multi kecerdasan, lebih baik dalam
konteks yang berbeda dengan asalnya.
Seperti dalam Buzan (2008)
dikatakan bahwa lima kali pengulangan sama dengan ingatan jangka panjang.
f.
Rayakan
Perayaan memberikan motivasi dengan
menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Sekali lagi sesuai asas Quantum
Teaching “Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan”. Perayaan dapat
berupa pujian, bernyanyi bersama, pesta kelas, hadiah dan sebagainya.
Tabel
11.1 Langkah-Langkah
Pembelajaran Quantum
Teaching
No.
|
Fase-fase
|
Kegiatan
|
|
Siswa
|
Guru
|
||
1.
|
Tumbuhkan
|
mengetahui,
memahami, mendengarkan, memperhatikan, mencari, mengamati, menanggapi,
mengungkapkan
|
memotivasi,
menampilkan, menginstruksikan
|
2.
|
Alami
|
mengamati,
memahami
menjelaskan,
mengidentifikasi, menyebutkan, mendiskusikan, mempelajari, mengetahui
|
mengarahkan
mendemonstrasikan
menjelaskan
|
3.
|
Namai
|
menemukan,
mendefenisikan, memahami, mengidentifikasi, menerapkan, mengurutkan,
menghitung, mencirikan, membedakan, menghubungkan, menerapkan, mencatat
|
-
Memperbaiki
-
Menjelaskan
|
4.
|
Demonstrasikan
|
Mendemonstrasikan,
mempresentasikan, mengidentifikasi, menjelaskan, menyampaikan, menjawab,
melakukan, menggunakan, mengamati, mengidentifikasikan, memperhatikan,
menganalisis, mengukur
|
Mendemonstrasikan,
mengamati, menampilkan, memperbaiki
|
5.
|
Ulangi
|
Mengulang,
merangkum, mencatat, mengerjakan, menyimpulkan, mengaitkan, menghubungkan
|
Mengarahkan
|
6.
|
Rayakan
|
-
|
-
|
11.3
Kelebihan dari Model Pembelajaran Quantum
Teaching
Inilah
Asas Utama alasan dasar dibalik segala strategi, model, dan keyakinan Quantum Teaching dan ini yang menjadi
kelebihan dari Model Pembelajaran Quantum
Teaching dan mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai
langkah pertama. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-tama Anda harus
membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Sertifikat mengajar atau
dokumen yang mengizinkan anda mengajar atau melatih hanya berarti bahwa Anda
memiliki wewenang untuk mengajar.
Jadi,
masuki dulu dunia mereka. Karena tindakan ini akan memberi Anda izin untuk
memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu
pengetahuan yang lebih luas. Setelah Anda dapat membawa mereka kedalam dunia
Anda, dan memberi mereka pemahaman Anda mengenai isi dunia itu. Disinilah
kosakata baru, model mental, rumus dan lain-lain dibeberkan. Akhirnya, dengan
pengertian yang lebih luas dan penguasan lebih mendalam ini, siswa dapat
membawa apa yang mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada
situasi baru.
Quantum Teaching juga memiliki lima prinsip, atau kebenaran tetap.
Serupa dengan asas utama, Bawalah Dunia
Mereka Ke Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka, Prinsip ini
mempengaruhi seluruh aspek Quantum
Teaching. Anggaplah prinsip-prinsip ini sebagai struktur chord dasar dari
simfoni belajar Anda. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
§
Segalanya Berbicara
Segalanya
dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh Anda, dari kertas yang Anda bagikan
hingga rancangan pembelajaran Anda, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
§
Segalanya Bertujuan
Semua
yang terjadi dalam pengubahan Anda mempunyai tujuan. Oleh karena itu, Kathy
Wagone membuat istilah yang memotivasi: “tetapkanlah sasaran tersebut agar bisa
berprestasi setiap harinya.
§
Pengalaman Sebelum Pemberian nama
Otak
kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks yang menggerakkan rasa
ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa
telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka
pelajari.
§
Akui Setiap Usaha
Belajar
mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan, pada siswa
mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan
kepercyaan diri mereka.
§
Jika layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan
Perayaan
adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif
dengan belajar.
Dengan prinsip-prinsip seperti itu, maka
mekanisme pembelajaran partisipasif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
akan bisa dicapai,baik oleh siswa atau guru. Pada akhirnya tidak ada ketakutan
pada diri siswa di saat ia ingin masuk sekolah atau memulai pelajarannya.
11.4 Kekurangan dari Model Pembelajaran Quantum Teaching
Masih terdapat kekurangan dalam Model
Pembelajaran Quantum Teaching ini Siswa
kurang serius dalam menghadapi tugas – tugas dalam kelompok mereka, sehingga
hanya beberapa anak saja yang fokus dalam kelompoknya. Siswa kurang paham dengan aturan
kelompok yang akan persentase ke depan sehingga ketika kelompok lain
mempersentasekan ke depan kelompok yang lain kurang memperhatikan dan tidak
memberikan tanggapan mereka. dan perinciannya adalah :
1.
Tidak bisa di lakukan di semua sekolah
2.
Tidak semua cakupan materi yang bisa
menggunakan Model Quantum Teaching
3.
Menghabiskan banyak waktu
11.5
Cakupan Materi yang pas dengan Model Pembelajaran Quantum Teaching
SMP
:
No.
|
Model Pembelajaran
|
Kelas
|
Materi yang cocok
|
Alat Peraga
|
1.
|
Quantum
Teaching
|
VII
|
· Suhu dan
Pengukurannya
· Pengukuran
· Kalor
|
·
Suhu dan
Pengukurannya :
-
Termometer
-
3 buah ember
-
Air panas
-
Es
·
Pengukuran :
-
Mistar
-
Jangka Sorong
-
Neraca
-
Mikrometer
Skrub
-
Beban
-
Kaleng
·
Kalor :
-
Tampilan
Macromedia Flash
-
Lilin
-
Air
-
Balon
-
Es
|
2.
|
VIII
|
· Usaha dan
Energi
· Cahaya
· Alat – alat
Optik
|
·
Usaha dan Energi :
- Katrol
- Macromedia
Flash
- Meja
- Bola
Lampu
- Kabel
Listrik
·
Cahaya :
- Kit
Optik
- Macromedia
Flash
- Jarum
Pentul
- Laser
·
Alat – alat Optik :
- Kit
Optik
- Macromedian
- Flash
|
|
3.
|
IX
|
· Listrik Statis
· Kemagnetan
|
·
Listrik Statis :
- Multimeter
- Resistor
- Lampu
- Kabel
·
Kemagnetan :
- Magnet
batang
- Kompas
- Mistar
panjang
- busur
|
0 comments:
Post a Comment