Kuliah adalah amanah
Semoga
sukses ya,nak
“Bapak
harap antum dapat kuliah dengan baik dan
jadiah yang terbaik, serta berharaplah kepada
Allah swt sebagai penolong antum di kampus,
Hadapi semua dengan tenang dan hati yang
mengingat Allah,.”
Kawan-kawan
yang sehat, Sungguh telah jauh yang harus kita hadapi di hari ke-11 ini. Sebuah
kesadaran besar harus kembali lagi kita bangun. Kuliah yang kita jalani saat
ini merupakan sebuah amanah. Kuliah ini juga merupakan sebuah pekerjaan kita
sebagai mahasiswa yang Allah sangat ridhoi. Jika kita ikhlas maka akan
menghasilkan sebuah pahala atas ibadah belajar karena lillahi ta’ala.
Sebuah
Jabatan sebagai juga adalah amanat. Dan itu pulalah yang sering dikatakan oleh
Baharuddin Lopa, mantan Menteri Kehakiman dan HAM yang kemudian juga dipercaya
sebagai Jaksa Agung pada Kabinet Presiden Alm. Abdurahman Wahid. Bagi Lopa,
Jabatan adalah amanah untuk menegakkan hokum, kebenaran dan keadilan. Menurut
Lopa, biarpun langit runtuh hukum harus ditegkkan.
Allah juga berfirman
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”(an-Najm : 39).
Dengan mengharapkan sebuah kesuksesan
maka kita pun harus mampu melaksanakan sebagai amanah untuk mendapatkan sebuah
proses dan hasil yang terbaik yaitu kesuksesan akademis dan pribadi.
Kawan-kawan begitu banyak mereka yang tak mampu menjalani kuliah sebagai amanah
sehingga terkadang mereka cukup lalai dalam belajar serta tidak memikirkan
bagaimna orang tua mereka itu telah keringat dan membanting tulang untuk meraih
Rupiah dan membiayakan mereka yang tak mampu kuliah dengan sehat itu.
Kawan-kawan perlu kita sadari dengan
sepenuhnya bahwa Ibu kita menggantungkan sebuah harapan yang besar kepada kita
saat mereka mengkuliahkan kita. Ibu kita menahan tidak membeli pakaian baru
karena untuk memenuhi kebutuhan kita di kos. Ibu kita rela makan nasi pakai
ikan asin kering sedangkan kita makan nasi bungkus penuh gulai dan terkadang
kita tak menghabiskannya. Mulailah bangun rasa amanah itu sebagai dasar kita
untuk berkegiatan di kampus baik untuk belajar maupun untuk berorganisasi,
bekerja, mengajar serta berteman. Karena Ibu kita mempercayai sepenuh hatinya
atas proses kesuksesan itu. Dan
Allah juga meridhoi sekecil apapun usaha
kawan-kawan dalam memegang amanah tersebut ,terdapat dalam Al-Quran;
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrah pun, niscya dia akan melihat(balasan)nya.”(az-Zalzalah : 7).
Sebagai pemegang amanah(trust holder)
kita adalah orang yang dipercayai dan diharapkan mampu melaksanakan amanah
tersebut dengan sukses. Istilah dipercayai disini memiliki dua makna. Pertama ,
dipercayai secara teknis. Ini mengadaikan adanya kompetensi.
Dengan kompetensi
kita mampu melakukan tugas secara benar sesuai standar teknis dan professional.
Kedua secara moral. Ini mengadaikan adanya integritas. Dengan integritas kita
mampu melaksanakan tugas dengan benar standar etis. Jadi kompetensi dan
integritas adalah sepasang kualitas utama agar seorang mahasiswa mampu
mengemban amanah dengan sukses.
Untuk membangun kompetensi diperlukan
pendidikan dan pelatihan yang serius. Sedangkan untuk membangun integritas
diperlukan pengetahuan akan dan komitmen kuat pada nilai-nilai etika. Keduanya
tidak terpisahkan sebagai prasyarat utama bagi kemampuan mengemban amanah.
“Dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipukulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memberikan
kesaksiannya.”(al-Ma’aarij : 32-33 )
Jika kita bekerja dengan penghayatan
sebagai seorang pengemban amanah, maka secara internal, oleh karena otot
integritas kita yang terus berkembang, kita akan bertumbuh menjadi pribadi
terpercaya. Kata terperpercaya disini mengandung dua makna. Pertama, keandalan
(reliability) yang mengacu pada kompetensi teknis; dan kedua, keterpercayaan
(trustworthiness) yang mengacu pada kompetensi etis.
Jelas bahwa karakter keterpercayaan ini
menjadi jaminan sukses pelaksanaan amanah itu sendiri. Secara empirik kita
melihat bahwa orang yang sukses mengemban amanah kecil akan mendapat
kepercayaan mengemban amanah lebih besar. Lagi-lagi karakter terpercaya menjadi
modal penting untuk sukses lanjutan itu.
Boleh dikatakan, di atas karakter
terpercaya inilah kita membangun kinerja unggul, sehingga pada gilirannya
membuat kita dihargai dan dipercayai orang. Hal ini tentu akan memupuk motivasi
dan harga diri kita. Demikianlah harga diri yang sehat dan rasa bangga yang
benar ditegakkan diatas fondasi yang kokoh.
“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk
Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan)
ketakwaannya.”(Muhammad : 17 )
0 comments:
Post a Comment