Saturday, April 4, 2015

Kuliah adalah amanah

Standard
Hari ke-11          
Kuliah adalah amanah
                                  
Semoga sukses ya,nak
                                  
“Bapak harap antum dapat kuliah dengan baik dan jadiah yang terbaik, serta berharaplah kepada Allah swt sebagai penolong antum di kampus, Hadapi semua dengan tenang dan hati yang mengingat Allah,.”
               
Kawan-kawan yang sehat, Sungguh telah jauh yang harus kita hadapi di hari ke-11 ini. Sebuah kesadaran besar harus kembali lagi kita bangun. Kuliah yang kita jalani saat ini merupakan sebuah amanah. Kuliah ini juga merupakan sebuah pekerjaan kita sebagai mahasiswa yang Allah sangat ridhoi. Jika kita ikhlas maka akan menghasilkan sebuah pahala atas ibadah belajar karena lillahi ta’ala.
               
Sebuah Jabatan sebagai juga adalah amanat. Dan itu pulalah yang sering dikatakan oleh Baharuddin Lopa, mantan Menteri Kehakiman dan HAM yang kemudian juga dipercaya sebagai Jaksa Agung pada Kabinet Presiden Alm. Abdurahman Wahid. Bagi Lopa, Jabatan adalah amanah untuk menegakkan hokum, kebenaran dan keadilan. Menurut Lopa, biarpun langit runtuh hukum harus ditegkkan.

Allah juga berfirman
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”(an-Najm : 39).

Dengan mengharapkan sebuah kesuksesan maka kita pun harus mampu melaksanakan sebagai amanah untuk mendapatkan sebuah proses dan hasil yang terbaik yaitu kesuksesan akademis dan pribadi. Kawan-kawan begitu banyak mereka yang tak mampu menjalani kuliah sebagai amanah sehingga terkadang mereka cukup lalai dalam belajar serta tidak memikirkan bagaimna orang tua mereka itu telah keringat dan membanting tulang untuk meraih Rupiah dan membiayakan mereka yang tak mampu kuliah dengan sehat itu.

Kawan-kawan perlu kita sadari dengan sepenuhnya bahwa Ibu kita menggantungkan sebuah harapan yang besar kepada kita saat mereka mengkuliahkan kita. Ibu kita menahan tidak membeli pakaian baru karena untuk memenuhi kebutuhan kita di kos. Ibu kita rela makan nasi pakai ikan asin kering sedangkan kita makan nasi bungkus penuh gulai dan terkadang kita tak menghabiskannya. Mulailah bangun rasa amanah itu sebagai dasar kita untuk berkegiatan di kampus baik untuk belajar maupun untuk berorganisasi, bekerja, mengajar serta berteman. Karena Ibu kita mempercayai sepenuh hatinya atas proses kesuksesan itu. Dan 

Allah juga meridhoi sekecil apapun usaha kawan-kawan dalam memegang amanah tersebut ,terdapat dalam Al-Quran;
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscya dia akan melihat(balasan)nya.”(az-Zalzalah : 7).

Sebagai pemegang amanah(trust holder) kita adalah orang yang dipercayai dan diharapkan mampu melaksanakan amanah tersebut dengan sukses. Istilah dipercayai disini memiliki dua makna. Pertama , dipercayai secara teknis. Ini mengadaikan adanya kompetensi. 

Dengan kompetensi kita mampu melakukan tugas secara benar sesuai standar teknis dan professional. Kedua secara moral. Ini mengadaikan adanya integritas. Dengan integritas kita mampu melaksanakan tugas dengan benar standar etis. Jadi kompetensi dan integritas adalah sepasang kualitas utama agar seorang mahasiswa mampu mengemban amanah dengan sukses.

Untuk membangun kompetensi diperlukan pendidikan dan pelatihan yang serius. Sedangkan untuk membangun integritas diperlukan pengetahuan akan dan komitmen kuat pada nilai-nilai etika. Keduanya tidak terpisahkan sebagai prasyarat utama bagi kemampuan mengemban amanah.

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipukulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.”(al-Ma’aarij : 32-33 )

Jika kita bekerja dengan penghayatan sebagai seorang pengemban amanah, maka secara internal, oleh karena otot integritas kita yang terus berkembang, kita akan bertumbuh menjadi pribadi terpercaya. Kata terperpercaya disini mengandung dua makna. Pertama, keandalan (reliability) yang mengacu pada kompetensi teknis; dan kedua, keterpercayaan (trustworthiness) yang mengacu pada kompetensi etis.

Jelas bahwa karakter keterpercayaan ini menjadi jaminan sukses pelaksanaan amanah itu sendiri. Secara empirik kita melihat bahwa orang yang sukses mengemban amanah kecil akan mendapat kepercayaan mengemban amanah lebih besar. Lagi-lagi karakter terpercaya menjadi modal penting untuk sukses lanjutan itu. 

Boleh dikatakan, di atas karakter terpercaya inilah kita membangun kinerja unggul, sehingga pada gilirannya membuat kita dihargai dan dipercayai orang. Hal ini tentu akan memupuk motivasi dan harga diri kita. Demikianlah harga diri yang sehat dan rasa bangga yang benar ditegakkan diatas fondasi yang kokoh.


“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya.”(Muhammad : 17 )

0 comments:

Post a Comment