Thursday, April 2, 2015

apa itu rasa pengharapan dan ketakutan

Standard
Hari ke-2

“Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila itu memang diperlukan.Anda tidak bisa melompati jurang dengan dua lompatan kecil”~David Lloyd George.

Berkata Imam Ghazali. "Penuh pengharapan (raja’) dan takut (khauf) adalah dua sayap dapat membawa orang-orang saleh terbang menuju tempat yang mulia(Kesuksesan beriman). Selain itu, keduanya merupakan kendaraan yang dapat membawa mereka menembus jalan menuju akhirat yang penuh hambatan dan rintangan. Tidak ada yang dapat membawa kepada Tuhan kecuali dengan pengharapan yang besar (raja’) atas rahmat Allah agar senantiasa terhindar dari penyakit hati dan penuh syahwat yang memberatkan badan untuk melalui jalan kesana(kesuksesan Abdi). Begitu pula,tidak ada yang dapat selamat dari azab Allah,kecuali dengan rasa takut (khauf) hingga ia selalu waspada atas bisikan syahwat yang sangat halus dan kenikmatan yang luar biasa yang ia dapati dalam perjalanan menuju ke sana(Kesuksesan Abdi). 

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memberikan penjelasan mengenai dua sifat tersebut dan cara untuk menyatukan keduanya, walaupun hal itu merupakan dua hal yang berbeda.
         
Raja’ adalah ketenangan hati dalam menunggu suatu yang disenangi. Apa yang disenangi itu pun harus terdapat sebab,misalnya mengharapkan keberhasilan belajar setelah Kawan-kawan berusaha untuk belajar dengan baik. Belajar dengan baik disebut sebab. Apabila sebabnya kuat,maka raja’(pengharapan) itu benar. Apabila dalam menunggu sesuatu yang disenangi dengan lemahnya sebab, maka disebut kebodohan dan tipuan (ghurur),sedangkan apabila tidak jelas, maka disebut tamanni’(angan-angan) karena menunggu sesuatu tanpa diiringi dengan sebab.

“Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga.”(ar-Rahmaan :46).

Rasulullah saw. Bersabda dalam hadist qudsi bahwa Allah berfirman, “Demi keagungan-Ku ,tidak dapat bersatu dalam diri hamba-Ku dua ketakutan dan tidak berkumpul bagi-Nya dua rasa aman. Barangsiapa  merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan berikan rasa takut di akhirat. Barangsiapa yang merasa takut kepada-Ku di dunia, maka Aku akan berikan rasa aman di akhirat.”(Ibnu Hibban)

Dzunnun al-Mishri berkata,”Barangsiapa yang takut kepada Allah,maka hatinya akan larut kepada kecintaan-Nya,cinta-Nya akan membara, dan jiwany akan kuat.”

         
Abu Husain adh-Dharir berkata,”Tanda-tanda kebahagiaan seseorang adalah memiliki perasaan takut akan azab Allah karena perasaan takut merupakan pengikat antara Tuhan dan hamba-Nya. Aapbila pengikatnya putus, maka akana hancurlah bersama orang-orang yang hancur.”
         
Wahai kawan-kawan mahasiswa di hari ke-2 ini ,kita akan masuk kedalam proses kesuksesan Abdi serta kesuksesan beriman dan ini secara koheren akan memperbaiki cara belajar serta gairah berkampus kawa-kawan.Ibadah yang baik juga akan menghantarkan kawan-kawan pada proses pendidikan yang baik pula.

         Pada hari ke-2 ini saat nya,kawan-kawan mengenal apa itu rasa pengharapan dan ketakutan. Sebuah motivasi internal yang akan terbangun secara kaffah jika kawan-kawan melejitkan dengan sebuah keimanan kepada Allah Swt.

Dunia kampus adalah hal yang sangat kompleks sehingga perlu cara yang kompleks pula untuk menjalani serta menikmatinya, dan saya akan menghantarkan kawan-kawan untuk dapat menikmati berkampus dengan menggunakan dua rasa ini. Rasa takut kepada Allah akan membangun motivasi kita untuk bersemangat mengerjakan tugas karna kita menganggap bahwa tugas yang diberikan adalah sebuah ibadah,kita juga akan berkuliah dengan optimis karna rasa pengharapan yang diberikan orangtua kita saat menghantarkan kita ke kota untuk berkampus.Sungguh dasyat saat keimanan bertambah maka secara koheren lingkungan kawan-kawan juga akan terasa bersahabat untuk membantu prestasi berkampus kawan—kawan.
         
Sebuah kalimat bijak yang akan memperkokoh hari perubahan serta perbaikan kawan-kawan, “Kesalahan terbesar yang dapat dibuat oleh seseorang adalah tidak melakukan apa-apa”~Maxwell

Saya hantarkan kawan-kawan pada sebuah refleksi diri,”apa yang telah kawan-kawan perbuat selama menjadi mhasiswa?”, “Prestasi apa yang pernah kita ukir untuk memberikan sebuah senyum lebar kepada orang tua kita”, “Rasa bangga apa yang telah berikan pada orang tua kita yang telah bercucuran keringat saat kita masih berkampus?”.
         
Cukup riskan tiada sebuah ukiran sejarah yang kita buat selama menjadi mahasiswa,karna begitu singkatnya waktu menjadi seorang Heroik Pendidikan.Kawan-kawan dihari ke-2 ini ,sebuah cambukan bagi kita untuk menghilangkan rasa takut berorganisasi, Rasa takut dengan dosen, karena dosen bukan untuk ditakuti melainkan menjadi sahabat untuk menempah diri mrnjadii lebih berilmu, Beliau-beliau adalah sebuah lentera ilmu yang akan menghantarkan kita pada sebuah titik ilmu yang terang dan berharga tak ternilai dengan emas-permata.
Sebuah gambaran cerdas yang bermakna;
         
Banyak oarng yng berkata “Andaikan saya dulu melakukan aktivitas disaat mahasiswa tentu saya sudah…””Andaikan saya dulu ikut berorganisasi dengan mereka yang memiliki semangat besar  ,tentu saya sudah ….” dan seterusnya atau kata-kata klasik:”Untung saya tidak melakukan apa yang dilakukan si Fulan sehingga saya tidak pernah rugi dan gagal, dari pada pegal punggung dan tidak mendapatkan apapun kecuali lelah mendingan tidak melakukan apa-apa sehingga tidak ada yang rugi dan tidak lelah.
         
Tahukah kawan-kawan  bahwa orang yang gagal karena melakukan sesuatu 1000 kali lebih baik daripada orang yang tidak pernah salah karena tidak pernah melakukan sesuatu. Kesuksesan yang diharapkan Mahasiswa pun hatus diawali dari penglaman pahit karena memutuskan suatu keputusan yang salah, dari sanalah pelajaran dimulai. Kegagalan akan melahirkan pengalaman dan dari pengalaman akan terlahir kecerdasan emosional yng tidak pernah diperoleh oleh mahasiswa yang tidak pernah melakukan apapun.
         
   Kawan-kawan mahasiswa ,mari bersemangat.
         Saya coba dengan menggemakan “Hidup Mahasiswa”
         
Kawan-kawan akan memperoleh keberanian,kekuatan,dan kepercayaan diri dengan setiap pengalaman. Ketika kawan-kawan berhenti untuk menghadapi rasa takut dengan segenap keberanian kawan-kawan mahasiswa berani berkata pada diri sendiri, “Saya bisa melakukan dan akan melakukn apa yang saya takutkan”.
         
Rasa takutlah yang membuat adrenalin yang ada dalam tubuh kawan-kawan terpompa kencang. Semua mahasiswa hebat yang saya kenal ternyata mengalami saat-saat yang sering saya rasakan. Berdebar dan sedikit rasa gelisah setiap kali tampil didepan kelas,dan debaran semakin  kencang ketika dosen yang hadir dan wajah teman-teman yang lebih tahu mengenai materi tersebut. Adrenalin yang membuat semua penampilan lebih waspada, dan mendorong setiap saya berusaha lebih keras untuk tampil menarik,mempesona dan membuat mereka memahami materi tersebut.

“Lakukan tugas yang menantang dan kurang menyenangkan ,keluarlah dari zona kenyamanan menuju zona tidak nyaman,Semakin lama kawan-kawan menunda tugas yang tidak menyenangkan maka tugas tersebut semakin tidak menyenagkan dan menjadi beban. Penundaan akan memperbesar rasa takut kawan-kawan dan tindakanlah yang akan menguranginya.
         
“Takut berbicara didepan dosen? Bicaralah”. Takut mengungkapkan presentase ke teman sekelas? Ungkapkanlah. Obat dari semua rasa takut adalah melangkah menuju rasa takut dan bukan menjauhinya. Katakan dengan tenang,”Badai pasti berlalu……..”

Semakin lama kawan-kawan takut menghadapi masalah dengan menunda, maka beban itu akan terasa bertambah berat.
Sebuah kalimat bijak;

“Bukan berat beban yang membuat kita stress,tetapi lamanya kita memikul beban tersebut”~Stephen Covey
         
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress ,Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya “Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?”.Para siswa menjawab mulai dari 200-50 gram.setelah itu”Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya.” Kata Covey.
         
“Jika saya memegangnya Selama 1 menit,tidak ada masalah.Jika saya memegangnya selama 1 jam,lengan kanan saya akan sakit.Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh,mungkin anda harus memanggilkan ambulan untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya,maka bebannya akan semakin berat.
         
“Jika kawan-kawan membawa beban kuliah terus-menerus, lambat laun kawan-kawan tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya.

“Yang lain dapat menghentikan anda sementara, namun andalah satu-satunya orang yang dapat melakukannya secara permanen”.~Maxwell

Percayalah tidak seorang mahasiswa, dosen atau lingkungan yang mampu menghentikan langkah kawan-kawan secara permanen walau kaki kawan-kawan dipatahkan olehnya, tentu kawan-kawan akan mencari kursi roda untuk melanjutkan langkah kawan-kawan berkampus.

Percayalah walau kursi roda yang kawan-kawan gunakan ditendang dan dijatuhkan dari kawan-kawan maka dengan semangat kawan-kawan pasti melanjutkan dengan merangkak dengan kedua tangan sampai tak ada lagi yang memingkinkan kawan-kawan merangkak karena nyawa terpisah dari tubuh kawan-kawan.
         
Bersemangatlah dalam berkampus, Bersegeralah dalam melakukan aktivitas, Berteguh hati lah dalam menjalani ujian.Namun ketika penyebab berhentinya langkah kawan-kawan adalah karena kawan-kawan sendiri,Enggan melangkah,Malas atau begitu banyak alasan yang dibuat-buat untuk membenarkan keputusan kawan-kawan untuk berhenti,maka itulah alasan permanen yang membuat kawan-kawan berhenti dan tidak seorang pun yang mampu membantu kawan-kawan.


“Allah hilangkan cahaya(yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, mereka tidak dapat melihat.Mereka tuli,bisu dan buta,maka tidaklah mereka akan kembali (kejalan yang benar).”(al-Baqarah 16-17)

Seorang lelaki pernah berkata kepada Imam Ahmad bin Hanbal,”Apakah seseorang itu tetap bertahan terus sampai dia sempurna, kemudian baru mendakwahi manusia?”Imam Ahmad menjawab,”Siapakah orang yang sempurna?.Tetaplah berdakwah kepada manusia.”

“Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesaahan-kesalahannya dan mencoba lagi dalam suatu cara berbeda”.~ Dale Carnegie

“Kebahagiaan tidak tergantung pada hal-hal disekitar anda, tetapi pada sikap anda. Segala sesuatu dalam kehidupan anda akan tergantung pada sikap anda.”~Alferd A.Montapert


0 comments:

Post a Comment