Hari ke-2
“Jangan takut untuk mengambil satu
langkah besar bila itu memang diperlukan.Anda tidak bisa melompati jurang
dengan dua lompatan kecil”~David Lloyd George.
Berkata
Imam Ghazali. "Penuh
pengharapan (raja’) dan takut (khauf) adalah dua sayap dapat membawa
orang-orang saleh terbang menuju tempat yang mulia(Kesuksesan beriman). Selain
itu, keduanya merupakan kendaraan yang dapat membawa mereka menembus jalan
menuju akhirat yang penuh hambatan dan rintangan. Tidak ada yang dapat membawa
kepada Tuhan kecuali dengan pengharapan yang besar (raja’) atas rahmat Allah
agar senantiasa terhindar dari penyakit hati dan penuh syahwat yang memberatkan
badan untuk melalui jalan kesana(kesuksesan Abdi). Begitu pula,tidak ada yang
dapat selamat dari azab Allah,kecuali dengan rasa takut (khauf) hingga ia selalu
waspada atas bisikan syahwat yang sangat halus dan kenikmatan yang luar biasa
yang ia dapati dalam perjalanan menuju ke sana(Kesuksesan Abdi).
Oleh karena
itu, sangatlah penting untuk memberikan penjelasan mengenai dua sifat tersebut
dan cara untuk menyatukan keduanya, walaupun hal itu merupakan dua hal yang
berbeda.
Raja’
adalah ketenangan hati dalam menunggu suatu yang disenangi. Apa yang disenangi
itu pun harus terdapat sebab,misalnya mengharapkan keberhasilan belajar setelah
Kawan-kawan berusaha untuk belajar dengan baik. Belajar dengan baik disebut
sebab. Apabila sebabnya kuat,maka raja’(pengharapan) itu benar. Apabila dalam
menunggu sesuatu yang disenangi dengan lemahnya sebab, maka disebut kebodohan
dan tipuan (ghurur),sedangkan apabila tidak jelas, maka disebut
tamanni’(angan-angan) karena menunggu sesuatu tanpa diiringi dengan sebab.
“Dan bagi orang yang takut saat
menghadap Tuhannya ada dua surga.”(ar-Rahmaan :46).
Rasulullah saw. Bersabda dalam hadist
qudsi bahwa Allah berfirman, “Demi keagungan-Ku ,tidak dapat bersatu
dalam diri hamba-Ku dua ketakutan dan tidak berkumpul bagi-Nya dua rasa aman.
Barangsiapa merasa aman dari-Ku di
dunia, maka Aku akan berikan rasa takut di akhirat. Barangsiapa yang merasa
takut kepada-Ku di dunia, maka Aku akan berikan rasa aman di akhirat.”(Ibnu
Hibban)
Dzunnun
al-Mishri berkata,”Barangsiapa yang takut kepada Allah,maka hatinya akan larut
kepada kecintaan-Nya,cinta-Nya akan membara, dan jiwany akan kuat.”
Abu
Husain adh-Dharir berkata,”Tanda-tanda kebahagiaan seseorang adalah memiliki
perasaan takut akan azab Allah karena perasaan takut merupakan pengikat antara
Tuhan dan hamba-Nya. Aapbila pengikatnya putus, maka akana hancurlah bersama
orang-orang yang hancur.”
Wahai
kawan-kawan mahasiswa di hari ke-2 ini ,kita akan masuk kedalam proses
kesuksesan Abdi serta kesuksesan beriman dan ini secara koheren akan
memperbaiki cara belajar serta gairah berkampus kawa-kawan.Ibadah yang baik
juga akan menghantarkan kawan-kawan pada proses pendidikan yang baik pula.
Pada
hari ke-2 ini saat nya,kawan-kawan mengenal apa itu rasa pengharapan dan
ketakutan. Sebuah motivasi internal yang akan terbangun secara kaffah jika
kawan-kawan melejitkan dengan sebuah keimanan kepada Allah Swt.
Dunia
kampus adalah hal yang sangat kompleks sehingga perlu cara yang kompleks pula
untuk menjalani serta menikmatinya, dan saya akan menghantarkan kawan-kawan
untuk dapat menikmati berkampus dengan menggunakan dua rasa ini. Rasa takut
kepada Allah akan membangun motivasi kita untuk bersemangat mengerjakan tugas
karna kita menganggap bahwa tugas yang diberikan adalah sebuah ibadah,kita juga
akan berkuliah dengan optimis karna rasa pengharapan yang diberikan orangtua
kita saat menghantarkan kita ke kota untuk berkampus.Sungguh dasyat saat keimanan
bertambah maka secara koheren lingkungan kawan-kawan juga akan terasa
bersahabat untuk membantu prestasi berkampus kawan—kawan.
Sebuah
kalimat bijak yang akan memperkokoh hari perubahan serta perbaikan kawan-kawan, “Kesalahan terbesar yang dapat dibuat
oleh seseorang adalah tidak melakukan apa-apa”~Maxwell
Saya hantarkan kawan-kawan pada sebuah
refleksi diri,”apa yang telah kawan-kawan perbuat selama menjadi mhasiswa?”,
“Prestasi apa yang pernah kita ukir untuk memberikan sebuah senyum lebar kepada
orang tua kita”, “Rasa bangga apa yang telah berikan pada orang tua kita yang
telah bercucuran keringat saat kita masih berkampus?”.
Cukup
riskan tiada sebuah ukiran sejarah yang kita buat selama menjadi
mahasiswa,karna begitu singkatnya waktu menjadi seorang Heroik
Pendidikan.Kawan-kawan dihari ke-2 ini ,sebuah cambukan bagi kita untuk
menghilangkan rasa takut berorganisasi, Rasa takut dengan dosen, karena dosen
bukan untuk ditakuti melainkan menjadi sahabat untuk menempah diri mrnjadii
lebih berilmu, Beliau-beliau adalah sebuah lentera ilmu yang akan menghantarkan
kita pada sebuah titik ilmu yang terang dan berharga tak ternilai dengan emas-permata.
Sebuah gambaran cerdas yang bermakna;
Banyak
oarng yng berkata “Andaikan saya dulu melakukan aktivitas disaat mahasiswa
tentu saya sudah…””Andaikan saya dulu ikut berorganisasi dengan mereka yang
memiliki semangat besar ,tentu saya
sudah ….” dan seterusnya atau kata-kata klasik:”Untung saya tidak melakukan apa
yang dilakukan si Fulan sehingga saya tidak pernah rugi dan gagal, dari pada
pegal punggung dan tidak mendapatkan apapun kecuali lelah mendingan tidak
melakukan apa-apa sehingga tidak ada yang rugi dan tidak lelah.
Tahukah
kawan-kawan bahwa orang yang gagal
karena melakukan sesuatu 1000 kali lebih baik daripada orang yang tidak pernah
salah karena tidak pernah melakukan sesuatu. Kesuksesan yang diharapkan
Mahasiswa pun hatus diawali dari penglaman pahit karena memutuskan suatu
keputusan yang salah, dari sanalah pelajaran dimulai. Kegagalan akan melahirkan
pengalaman dan dari pengalaman akan terlahir kecerdasan emosional yng tidak
pernah diperoleh oleh mahasiswa yang tidak pernah melakukan apapun.
Kawan-kawan
mahasiswa ,mari bersemangat.
Saya
coba dengan menggemakan “Hidup Mahasiswa”
Kawan-kawan
akan memperoleh keberanian,kekuatan,dan kepercayaan diri dengan setiap
pengalaman. Ketika kawan-kawan berhenti untuk menghadapi rasa takut dengan
segenap keberanian kawan-kawan mahasiswa berani berkata pada diri sendiri,
“Saya bisa melakukan dan akan melakukn apa yang saya takutkan”.
Rasa
takutlah yang membuat adrenalin yang ada dalam tubuh kawan-kawan terpompa
kencang. Semua mahasiswa hebat yang saya kenal ternyata mengalami saat-saat
yang sering saya rasakan. Berdebar dan sedikit rasa gelisah setiap kali tampil
didepan kelas,dan debaran semakin
kencang ketika dosen yang hadir dan wajah teman-teman yang lebih tahu
mengenai materi tersebut. Adrenalin yang membuat semua penampilan lebih
waspada, dan mendorong setiap saya berusaha lebih keras untuk tampil
menarik,mempesona dan membuat mereka memahami materi tersebut.
“Lakukan tugas yang menantang dan
kurang menyenangkan ,keluarlah dari zona kenyamanan menuju zona tidak
nyaman,Semakin lama kawan-kawan menunda tugas yang tidak menyenangkan maka
tugas tersebut semakin tidak menyenagkan dan menjadi beban. Penundaan akan
memperbesar rasa takut kawan-kawan dan tindakanlah yang akan menguranginya.
“Takut
berbicara didepan dosen? Bicaralah”. Takut mengungkapkan presentase ke teman
sekelas? Ungkapkanlah. Obat dari semua rasa takut adalah melangkah menuju rasa
takut dan bukan menjauhinya. Katakan dengan tenang,”Badai pasti berlalu……..”
Semakin lama kawan-kawan takut
menghadapi masalah dengan menunda, maka beban itu akan terasa bertambah berat.
Sebuah kalimat bijak;
“Bukan berat beban yang membuat kita
stress,tetapi lamanya kita memikul beban tersebut”~Stephen Covey
Pada
saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress ,Stephen Covey mengangkat
segelas air dan bertanya kepada para siswanya “Seberapa berat menurut anda kira
segelas air ini?”.Para siswa menjawab mulai dari 200-50 gram.setelah itu”Ini
bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda
memegangnya.” Kata Covey.
“Jika
saya memegangnya Selama 1 menit,tidak ada masalah.Jika saya memegangnya selama
1 jam,lengan kanan saya akan sakit.Dan jika saya memegangnya selama 1 hari
penuh,mungkin anda harus memanggilkan ambulan untuk saya. Beratnya sebenarnya
sama, tapi semakin lama saya memegangnya,maka bebannya akan semakin berat.
“Jika
kawan-kawan membawa beban kuliah terus-menerus, lambat laun kawan-kawan tidak
akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya.
“Yang lain dapat menghentikan anda
sementara, namun andalah satu-satunya orang yang dapat melakukannya secara
permanen”.~Maxwell
Percayalah tidak seorang mahasiswa,
dosen atau lingkungan yang mampu menghentikan langkah kawan-kawan secara
permanen walau kaki kawan-kawan dipatahkan olehnya, tentu kawan-kawan akan
mencari kursi roda untuk melanjutkan langkah kawan-kawan berkampus.
Percayalah walau kursi roda yang
kawan-kawan gunakan ditendang dan dijatuhkan dari kawan-kawan maka dengan
semangat kawan-kawan pasti melanjutkan dengan merangkak dengan kedua tangan
sampai tak ada lagi yang memingkinkan kawan-kawan merangkak karena nyawa
terpisah dari tubuh kawan-kawan.
Bersemangatlah
dalam berkampus, Bersegeralah dalam melakukan aktivitas, Berteguh hati lah
dalam menjalani ujian.Namun ketika penyebab berhentinya langkah kawan-kawan
adalah karena kawan-kawan sendiri,Enggan melangkah,Malas atau begitu banyak
alasan yang dibuat-buat untuk membenarkan keputusan kawan-kawan untuk
berhenti,maka itulah alasan permanen yang membuat kawan-kawan berhenti dan
tidak seorang pun yang mampu membantu kawan-kawan.
“Allah hilangkan cahaya(yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, mereka tidak dapat
melihat.Mereka tuli,bisu dan buta,maka tidaklah mereka akan kembali (kejalan
yang benar).”(al-Baqarah 16-17)
Seorang lelaki pernah berkata kepada
Imam Ahmad bin Hanbal,”Apakah seseorang itu tetap bertahan terus sampai dia
sempurna, kemudian baru mendakwahi manusia?”Imam Ahmad menjawab,”Siapakah orang
yang sempurna?.Tetaplah berdakwah kepada manusia.”
“Orang yang berhasil akan mengambil
manfaat dari kesaahan-kesalahannya dan mencoba lagi dalam suatu cara berbeda”.~
Dale Carnegie
“Kebahagiaan tidak tergantung pada
hal-hal disekitar anda, tetapi pada sikap anda. Segala sesuatu dalam kehidupan
anda akan tergantung pada sikap anda.”~Alferd A.Montapert
0 comments:
Post a Comment