Wednesday, April 8, 2015

SKALA PADA TERMOMETER

Standard
MENENTUKAN SKALA PADA TERMOMETER


I.   Tujuan Percobaan :  Menentukan Skala Pada Termometer
II.   Alat/bahan           :     


No. Katalog
Nama Alat/Bahan
Jml
No. Katalog
Nama Alat/Bahan
Jml
FME 51.01
Dasar Statif
2
FME 51.03
Batang statif pendek
1
KLA 45/100
Labu Erlenmeyer
1
KTE 14
Termometer tak berskala
1
FME 51.04
Batang statif panjang
2
KGE 11/250
Gelas kimia 250 ml
1
KST 34
Klem Universal
2
-
Kertas milimeter
1
KBS 26
Pembakar spritus
1
-
Air
-
KST 36
Boss-head
2
-
es
-



III.   Teori
Pada skala Celsius, titik beku dipilih 0oC dan titik didih 100 oC. Pada skala Fahrenheit, titik beku didefenisikan 32 oC dan titik didih 212 0F. Termometer praktis dikalibrasikan dengan menemptkannya di lingkungan yang telah diatur dengan teliti untuk masing-masing dari kedua tempratur tersebut dan menandai posisi air raksa atau petunjuk skala. Untuk skala Celsius, jarak antara kedua tanda tersebut kemudian dibagi menjadi seratus selang yang sama yang dipisahkan oleh tanda kecil yang menyatakan setiap derajat antara 0oC dan 100oC. Untuk skala Fahrenheit, kedua titik diberi angka 32 0oF  dan 212oF dan jarak antaranya dibagi menjadi 180 selang  yang sama.

Setiap tempratur pada skala Celsius berhubungan dengan suatu tempratur tertentu pada skala Fahrenheit, lihat gambar 4.1 adalah mudah untuk mengkonversikannya jika anda ingat bahwa 0oC sama dengan 32oC dan jangkawan 100o
Pada skala Celsius ama dengan jangkauan 180oC pada skala Fahrenheit 100/180 =  
derajat Celsius, yaitu 1 oF =  0C.

Konversi antara kedua skala tempratur ini dapat ditulis:

T(oC) = {T(oF) – 32 }    atau  T(oF) =  T {(oC) + 32 }   


Contoh
Tempratur tubuh normal adalah 98,6 oF. Berapa nilai ini pada skala Celsius?
Penyelesaian
Pertama kita melihat bahwa 98,6 oF adalah 98,6 – 32,0 = 66,6 oF di atas titik beku air. Karena setiap oF sama dengan oC, nilai ini sama dengan 66,6 x  = 37,0 derajat Celsius di atas titik beku. Karena titik beku adalah   0C,    tempratur adalah 37,0
0C.

IV. Persiapan Percobaan
  1. Rakit  statif seperti gambar 1
  2. Pasang boss head dan klem universal pada tiang statif dengan ketinggian 5 cm dari ujung atas
  3. tempelkan kertas millimeter pada thermometer tak berskala dengan menggunakan selotip, kemudian gantungkan thermometer tersebut pada statif.
  4. Masukkan pecahan es batu pada gelas kimia ± 50 ml
  5. Tempatkan labu Erlenmeyer pada statif dan isi air ± 50 ml
  6. Tempatkan pembakar spritus di bawah labu Erlenmeyer.


V.  Langkah-langkah Percobaan

1.       Masukkan thermometer tak berskala pada es yang sedang mencair sampai suhu thermometer tetap.
2.       Berilah tanda pada kertas millimeter tepat di permukaan raksa (sebagai titik awal)
3.       Pindahkan thermometer ke dalam labu Erlenmeyer yang sudah berisi air
4.       Nyalakan pembekaran spirtus dan letakkan di bawah labu Erlenmeyer lalu amati sampai air mendidih
5.       setelah air mendidih selama 2 menit berilah tanda pada kertas millimeter tepat dipermukaan air raksa (titik atas).
6.       matikan pembakar spirtus dan ambil kertas pada thermometer.
7.       Bagilah jarak antara titik bawah dan titik atas menjadi 10 bagian, tiap bagian diberi angka 10, 20, 30 dan seterusnya, selanjutnya untuk masing-masing bagian dibagi menjadi 10 bagian  .
8.       Berilah angka nol pada titik tetap bawah dan angka 100 pada titik tetap atas (Pembagian skala thermometer seperti ini adalah pembagian skala Celsius).
9.       Gunakan thermometer tersebut untuk mengukur suhu air. 



VI.  Hasil pengamatan
Suhu air adalah    …………………..

VII.  Kesimpulan
Isilah titik-titik di bawah ini:
1.   Titik acuan bawah thermometer Celsius adalah   ………………………… dan titik acuan atas thermometer Celsius adalah   ……………………………………..
2.   skala pada thermometer Celsius terdiri   ……………………………….   bagian dan setiap bagian disebut   ……………………….  oC

VIII. Kemungkinan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
01.   …………………………………………………………..
02.   …………………………………………………………..



























MENENTUKAN SUHU CAMPURAN


I.    Tujuan Percobaan                                   :    Menentukan suhu campuran
II.  Alat/bahan :
                         
No. Katalog
Nama Alat/Bahan
Jumlah
No. Katalog
Nama Alat/Bahan
Jumlah
FME 51.01
Dasar Statif
2
KST 36
Boss-head
1
FME 51.04
Batang Statif Panjang
1
KBS 26
Pembakar Spritus
1
FME 51.03
Batang Statif Pendek
1
KST 34
Klem Universal
1
KLA 45/100
Labu Erlenmeyer
1
KTE 25/110
Termometer -10 0C s/d110 0C
1
KSL 35/100
Silinder Ukur 100 ml
1
KSM 36/018
Sumbat Karet 1 lubang
1
KGE 11/250
Gelas Kimia 250 ml
1
-
air
-


III.  Teori
            Jika suatu zat menyerap panas maka tempratur zat tersebut akan naik sampai tempratur tertentu, pada saat inilah peristiwa perubahan wujud  tersebut terjadi. Misalnya salah satu mencairnya es yang berubah dari padat menjadi air. Gambar di bawah ini menunjukkan proses perubahan wujud suatu zat cair, padat, dan gas.

 Walaupun suatu zat terus menerus menyerap panas, suhu zat tersebut tidak serta merta mengalami kenaikan secara terus menerus.  Pada temperatur tertentu suhu zat tersebut akan berhenti pada sutu titik, dan pada saat itu zat tidak mengalami kenaikan suhu, namun yang  terjadi, suhu zat tersebut akan mengalami kenaikan kembali.
Dalam IPA ada beberapa istilah dalam pristiwa perubahan wujud suatu zat yang diberi nama masing-masing  sebagai berikut:
1.   Temperatur untuk pencairan benda padat  disebut dengan titik cair.
2.   Temperatur pada saat zat cair menguap disebut dengan titik uap.
3.   Temperatur pada saat uap mengembun disebut titik embun.
4.   Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu zat disebut dengan panas yang       tersembunyi atau panas laten.

            Ketika udara yang berisi sejumlah uap air didinginkan,akan dicapai suatu temperature dimana tekanan parsial air sama dengan tekanan uap jenuhnya. Keadaan ini disebut sebagai titik embun. Pengukuran titik embun merupakan cara yang paling akurat untuk menentukan kelembaban relative dari udara. Suatu metode yaitu dengan menggunakan permukaan logam yang mengkilap yang kontak dengan udara, dan secara perlahan didinginkan. Temperature dimana cairan mulai timbul di permukaan logam merupakan titik embun, dan tekanan persial air adalah tekanan uap jenuhnya, yang dapat dilihat pada tabel 4.1.
            Pada

IV.  Persiapan percobaan
1.   Rakitlah peralatan seperti Gambar 4.1
2.   Pasang Boss-head dan klem universal pada batang statif dengan kedudukan ± 20 cm dari atas
3.   Isi silinder ukur dengan air 100 ml
4.   Pasang labu Erlenmeyer pada klem universal dan isi dengan air 100 ml

V.   Langkah-langkah Percobaan
1.   Ukur suhu air dalam gelas kimia dengan termometer an catat suhunya (t1) pada Tabel 4.1.
2.   Nyalakan api untuk memanaskan air  di dalam Erlenmeyer sampai suhunya t2   (±75 oC). 
Setelah itu matikan api tersebut.
3.  Tuangkan air panas ke dalam gelas  kimia {± 3 menit dan ukur suhunya (ta)}
4.  Ulangi percobaan ini dengan jumlah air yang berbeda-beda (sesuai Tabel)


VI. Hasil Pengamatan
(Isilah titik-titik di bawah)

Tabel 4.1

m1
(gr)
m2
(gr)
t1
(oC)
t2
(oC)
ta
(oC)
Q1 = m1c(t1 - ta)
Joule
Q2 = m2c(t2 - ta)
Joule
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….

01.    Jika Q1 = kalor yang dilepaskan,  Q2 =  kalor yang diterima dan c = kalor jenis air (c = 4200    Joule/kg K}. Bagaimana kecendrungan hubungan antara Q1 dan Q2 ?
02.    benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan? Berikan jawaban singkat dan jelas.
03.   Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0oC walau terjadi pemanasan terus menerus?
04.   Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 oC
05.   Tentukan kalor yang memberi dan kalor yang menerima pada peristiwa tersebut.
06.   Tentukan perbandingan kalor yang diterima dengan kalor yang diberi ( x 100%)
07.   Berlakukah azas Black pada peristiwa ini ?

VII.  Kesimpulan

(isilah Titik di bawah ini}
Jumlah kalor yang dilepaskan besarnya cenderung   …………………………. dengan jumlah kalor yang diterima, hal ini sesuai dengan hukum …………………………….

VIII. Kemungkinana penerapan dalam kehidupan sehari-hari

01.   ……………………………………………………………
02.   ……………………………………………………………
03.   ……………………………………………………………















0 comments:

Post a Comment