Tuesday, April 14, 2015

Model Pembelajaran Inqury Training

Standard

1.1 Pengertian Model Pembelajaran Inqury Tranning
        Sains sebagai proses yang berawal dari observasi terhadap fenomena alam dengan cara kerja sebagaimamna yang dilakukan saintis. Melalui proses IPA dsapat dikembangkan keterampilan mengobservasi, menjelaskan, berpikir, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Proses pembelajaran berjalan secara optimal perlu adanya rencana pembuatan pembuatan strategi pembelajaran juga mencapai komponen yang ada dalam pembelajaran. (Subianto, 1990: 17) menyatakan komponen pembejaran mecakup tiga hal yaitu: tujuan, model, evaluasi.
          Inkuiri dalam bahasa inggris Inquiry berarti pernyataan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari dan memahami informasi (Trianto, 2007: 13). Dengan kata lain model pembelajaran latihan inkuiri adalah model pembelajaran dari fakta menuju teori atau From Fact To Theoris (Joyce, 1996: 192). Dalam buku Model Of Teaching (Joyce, 2007: 1346) mengatakan bahwa:
“Inquiry training is designed to bring student directly in to the scientific proses trough exsercises that compress the scientific proses in to small periods of  time

“Jadi inkuiri training model adalah model yang membawa siswa secara langsung kedalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat” (Trianto, 2007: 136).
          Model latihan inkuiri bertujuan untuk melibatkan kemampuan siswa dalam meneliti, menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah (Hamzah, 2007: 17)
14.2 Sintaks dari Model Pembelajaran Inquiry Trainning
   Langkah-langkah Model Latihan Inkuiri
1.     Menajukan pertanyaan atau masalah
Memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada siswa, kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis.
2.     Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk memudahkan proses ini, guru meminta lepada siswa untuk mengajukan gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang ada dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan.
3.     Mengumpul data
Hiposis digunakan untuk proses mengumpul data. Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik.
4.     Analisis data
Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran benar atau salah setelah memperoleh dari data percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya.  
5.     Membuat kesimpulan
Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa.
Sintaks Pembelajaran Inkuiri
            Inquiry training model has five phase see table 2.1 (Joyce, 1996: 197). Dalam buku Trianto sintaks model latihan inkuiri terdapat lima tahapan pembelajaran. Pada penelitian ini tahapan yang digunakan mengdaptasi dari tahapan pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak pada tabel 2. 2 (Trianto, 2007: 141-142).
Tabel 2.2 Sintaks Model latihan Inkuiri
Fase
Perilaku Guru
1). Menyajikan pertanyaan     atau masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah ditulis di papan tulis, guru membagi siswa kedalam kelompok.
2).  Membuat hipotesis
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk curah pendapat dalam membuat hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.
3). Merancang percobaan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan.Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.
4).Mengumpulkan dan   menganalisis data
Guru memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk menyampaikan haisl pengolahan data yang trkumpul.
5). Membuat kesimpulan
Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

13.3 Kelebihan dari Model Pembelajaran Inquiry Trainning
dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir, dan siswa jadi terampil dalam memproleh dan menganalisis informasi (Trianto, 2007: 136).
13.4 Kekurangan dari model Pembelajaran Inquiry Trainning
1       Tidak dapat di terapkan pada kelas yang siswanya terlalu banyak
2       Kita harus lebih memperhatikan kemampuan awal siswa yang berbeda – beda agar sehingga motivasi yang ada pada kelebihan model ini dapat berjalan denga lancar tidak sebaliknya
13.5 Cakupan Materi yang pas dengan Model Pembelajaran Inquiry Trainning
No.
Model Pembelajaran
Kelas
Materi yang cocok
Alat Peraga
1.














Inquiry Trainning
VII
·     Suhu dan Pengukurannya





·     Pengukuran








·     Kalor
·     Suhu dan Pengukurannya :
-      Termometer
-      3 buah ember
-      Air panas
-      Es
·     Pengukuran :
-      Mistar
-      Jangka Sorong
-      Neraca
-      Mikrometer Skrub
-      Beban
-      Kaleng
·     Kalor :
-      Tampilan Macromedia Flash
-      Lilin
-      Air
-      Balon
-      Es
2.
VIII
·     Usaha dan Energi






·     Cahaya





·     Alat – alat Optik
·     Usaha dan Energi :
-      Katrol
-      Macromedia Flash
-      Meja
-      Bola Lampu
-      Kabel Listrik
·     Cahaya :
-      Kit Optik
-      Macromedia Flash
-      Jarum Pentul
-      Laser
·     Alat – alat Optik :
-      Kit Optik
-      Macromedian
-      Flash
3.
IX
·     Listrik Statis




·     Kemagnetan
·     Listrik Statis :
-      Multimeter
-      Resistor
-      Lampu
-      Kabel
·     Kemagnetan :
-      Magnet batang
-      Kompas
-      Mistar panjang
-      busur


0 comments:

Post a Comment