Tuesday, April 14, 2015

Peranan guru menurut Wrightman

Standard
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model.
Pemahaman akan pengertian dan pandangan mengajar akan banyak mempengaruhi peranan dan aktivitas guru dalam mengajar. Sebaliknya, aktiviats guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan sekedar proses mengantarkan ilmu pengetahuan, melainkan mengandung makna yang lebih luas, yalni terjadinya interaksi manusiawi dengan berbagai aspeknya yang cukup kompleks.
Guru adalah aktor penting kemajuan peradaban bangsa. Dialah yang diharapkan mampu membentuk kepribadian, karakter, moralitas, dan kapanbilitas intelektual generasi muda bangsa ini. Inilah tugas besar yang diharapkan dari seorang guru. Oleh karena itu, seorang guru tidak hanya sekedar transfer of knowledge (memindah ilmu pengetahuan) dari sisi luar saja tapi juga transfer of value (memindah nilai) dari sisi dalamnya. Perpaduan dalam dan luar inilah yang akan mengokohkan bangunan pengetahuan, moral, kepribadian murid dalam meyongsong masa depannya.
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang tanpa memiliki keahlian sebagai seorang guru. Orang yang pandai berbicara sekalipun belum dapat disebut guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan. (Uzer, 1994: 1)
Wrightman (1977) dalam Uzer (1944) dikatakan bahwa peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan degan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.  Proses yang terjadi disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lain saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Yang termasuk komponen belajar mengajar antara lain meliputi tujuan instruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode mengajar, alat peraga pengajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai atau tidaknya tujuan. Kesemuanya ini saling berkaitan satu sama lainnya.

Menurut Uzer (1994: 4) guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Jika dikelompokkan, terdapat tiga jenis tugas guru, yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.

0 comments:

Post a Comment