Saturday, April 18, 2015

Signifikansi Pendidikan Akhlak

Standard
Signifikansi Pendidikan Akhlak
Adapun di antara alasan pentingnya pemikiran Said Nursi di bidang pendidikan akhlak dapat diungkapkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
Pertama, Risale-i Nur karya Said Nursi merupakan tafsir a]-Qur'an yang secara konsisten membicarakan penguatan iman dan al-Qur'an dengan jalan ikhlas, takwa dan sedekah. Karya ini juga membahas secara mendalam mengenai akhlak Rasulullah dalam berbagai tulisannya Risale-i Nur yang berorientasi kepada perubahan pola pikir dan laku untuk memahami dan mengimani secara mendalam tanda-tanda hari kiamat dan keberadaan hari kiamat.
Kedua, masalah etika secara khusus dibahas pads Simpusium Internasional di Turki yang ke-6 tahun 2002 yang dikoordinir oleh The Istanbul Foundation for Sciance and Culture. Di samping itu dalam sepanjang pelaksanaan Simposium dan diskusi panel oleh The Istanbul Foundation for Sciance and Culture ini selalu menyertakan tema etika. Satu buku kumpulan Simposium Internasional yang ke-6 mendorong perlunya membahas mengenai akhlak dan juga tulisan Faris Kaya yang mengungkapkan mengenai etika dalam Risalei-Nur. Etika yang dimaksud oleh Faris Kaya mengungkapkan bahwa akhlak dalam sejarah dunia memang sangat penting. (Faris, 2004, him. 8-10).
Ketiga, diasumsikan bahwa pemikiran akhlak Said Nursi memberikan peranan signifikan dalam aktivitas kehidupannya. Pemikiran semacam ini merupakan hasil refleksi dan pemahaman terhadap suatu teologi yang mendalam mengenai Asma Allah dan sifat­-sifat-Nya yang membentuk kerangka pikir dan sikap perilaku. Diyakini bahwa Said Nursi adalah sosok pemikir sekaligus sufi yang memadukan konteks teologi dan realitas kehidupan. Paham ini diilhami kemutlakan Tuhan dalam diri manusia dengan catatan bahwa akal memiliki peran penting dalam refleksi untuk menyempurnakan keyakinan dari refleksi hati. Artinya paham yang dianut Said Nursi berdekatan dengan upaya ma'rifatullah dalam perspektif yang luas. Sementara itu dapat diasumsikan bahwa teologi Said Nursi adalah rasional-spritual. Maka, dalam konteks pendidikan akhlak selalu memadukan akal dan hati untuk melakukan pendekatan ajaran Islam secara universal.
Keempat, perkembangan ilmu dan teknologi. Yang tidak dapat dilepaskan dari perkembangan zaman saat ini adalah perkembangan ilmu, teknologi, komunikasi dan informasi. Kebutuhan-kebutuhan ini yang menyebabkan dunia semakin global. Selain berdampak positif juga berdampak negatif. Di antara dampak negatif globalisasi ini antara lain adalah semakin banyaknya alternatif bagi ukuran akhlak manusia yang cenderung bermuatan materialistik dan intelektualistik semata. Akibatnya, hal-hal yang bersifat spritualistik cenderung diabaikan. Dengan demikian, kemampuan memilih berbagai alternatif secara kritis melalui pemahaman, teologi rasional dan spritual semakin dinilai penting dan mendesak.

Kelima, tanda-tanda akhir zaman, pentingnya pengkajian ini juga disebabkan titik nadir masyarakat global berdasarkan paham keagamaan menunjukkan tanda-tanda akhir zaman. Dalam konteks itulah sebagai makhluk beragama harus mewaspadai itu dan berupaya mengantisipasi dan merubah pola pandangan hidup. Karena persoalan "krisis moral" merupakan entry point dari munculnya pembaharu (mujadid) untuk menyelamatkan umat dari "melupakan" Tuhan.

0 comments:

Post a Comment