Wednesday, November 25, 2015

Peningkatan Keterampilan Pidato

Standard
Peningkatan Keterampilan Pidato
            Salah satu masalah yang dihadapi oleh guru di lapangan adalah kurang aktif dan kurang terampilnya siswa pada saat menerima pembelajaran yang bersifat klasikal. Banyaknya siswa SD dalam satu kelas, antara 30 sampai dengan 40 yang diampu oleh satu orang guru menjadikan pembelajaran tidak efektif. Siswa tidak dapat terfokus pada saat menerima pembelajaran. Berikut adalah beberapa upaya agar prestasi siswa dapat dapat tergali dengan baik, antara lain:
1.   Penyediaan sarana belajar yang memadai.
                   Pada saat siswa belajar memang memerlukan sarana yang mendukung. Misalnya buku-buku, alat peraga pembelajaran, ruang belajar yang tidak nyaman, serta media pembelajaran.
              Kurangnya sumber belajar berupa buku, alat peraga pembelajaran, ruang belajar yang tidak nyaman, serta media pembelajaran untuk siswa yang duduk dibangku sekolah menyebabkan materi yang diterima siswa menjadi tidak luas dan pengetahuan yang diperoleh sebatas informasi saja.
2.    Memotivasi dengan reward
Sebagian guru kurang menyadari bahwa memberikan reward kepada siswa berupa motivasi juga sangat diperlukan. Pemberian reward dengan motivasi dapat di adopsi dari proses pembelajaran TANDUR, yakni setelah Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan selalu diakhiri dengan Rayakan. Rayakan dalam hal ini dapat berberupa tepuk tangan, pujian, atau acungan ibu jari dengan mengatakan “hebat”.
3.    Memberi kesempatan bertanya pada siswa
             Tidak semua siswa mau dan mampu untuk bertanya pada guru, temasuk siswa yang pandai. Oleh karena bertanya memerlukan suatu kemampuan tersendiri yang tidak dipunyai oleh setiap siswa. Pada saat bertanya, paling tidak siswa harus mempunyai keberanian dan kemampuan menyusun kata dalam bentuk bahasa lisan. Kondisi demikian mensyaratkan guru agar pandai mensiasati agar terjadi interaksi positif dengan cara memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya terutama tentang materi pelajaran yang belum dipahami pada saat guru menerangkan.
4.    Menggunakan Media Pembelajaran

    Menurut Edgar Dale dalam Soeparno, ada 10 jenjang yang memberi isyarat bahwa semakin konkret suatu pengalaman atau informasi, semakin besar kemungkinan untuk diserap oleh penerima informasi, yakni: lambang verbal, lambang visual, lambang verbal dan visual, lambang verbal, visual, dan gerak, pameran, studi wisata, demonstrasi, dramatisasi, pengalaman tiruan, dan pengalaman langsung.

0 comments:

Post a Comment