1. Teori
Piaget
Teori belajar Piaget adalah teori belajar tentang perkembangan kognitif.
Perkembangan kognitif manusia dimulai sejak masa bayi hingga dewasa. Manusia
memiliki perkembangan kognitif yang hampir sama. Otak manusia mengalami proses
perkembangan seorang bayi yang baru lahir mempunyai otak yang belum sempurna
susunannya baik struktur maupun fungsinya. Pertumbuhan dan perkembangan
memerlukan tahapan-tahapan waktu untuk menjadi seorang yang dewasa.
Sugihartono (2007: 108) membagi tahapan berpikir individu menurut Piaget
melalui empat tahap yaitu: (1) sensorimotik (0-2 tahun, (2) praoperasional (2-7
tahun), (3) operasional konkrit (7-11 tahun), dan operasional formal (12-15
tahun keatas). Amien (1987: 46) Piaget
percaya bahwa ada empat faktor utama yang menjunjung mental anak, yaitu (1) maturation, (2) physical experience, (3)
social experience, dan (4) equilibration. Piaget membagi equilibration menjadi dua tahap yaitu
(a) assimilation (asimilasi) yaitu
mengambil dan menerima informasi-informasi dari lingkungannya dan
mengabungkannya kedalam bagan-bagan konsep atau struktur. (b) accommodation (akomodasi) adalah proses
mengubah bagan-bagan konsep atau struktur yang menerima bahan atau informasi
baru.
Penerapan teori Piaget dalam pembelajaran IPA bervisi SETS dengan pendekatan SAVI adalah: (1) proses pembelajaran
dengan pengalaman langsung secara fisik (hands-on)
sesuai dengan tahap operasional konkrit, (2) pembelajaran dengan interaksi
sosial sebagi wujud pembelajaran yang menerapkan unsur society dalam visi SETS,
(3) pembelajaran menggunakan multi media sebagi penerapan unsur somatic, auditory, visualization dan intellectually untuk membantu proses equilibration pada tahap assimilation dan accommodation.
0 comments:
Post a Comment