Pendidikan Karakter
dan Budaya Bangsa
Rutland (Hidayatullah: 2010) mengemukakan bahwa
karakter berasal dari kata bahasa Latin yang berarti “dipahat”. Sebuah
kehidupan, seperti blok granit yang berhati-hati dipahat ataupun dipukul secara
sembarangan akhirnya akan menjadi sebuah mahakarya atau puing-puing yang rusak.
Hasan (2010: 7) nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut
ini: (1)
agama, (2)
pancasila, (3)
budaya, (4)
tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi
sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini.
(1)
religius, (2) jujur, (3)
toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7)
mandiri, (8) demokratis, (9) rasa
ingin tahu, (10)
semangat kebangsaan, (11) cinta
tanah air, (12)
menghargai prestasi, (13) bersahabat/komuniktif, (14) cinta
damai, (15) gemar membaca, (16) peduli
lingkungan, (17)
peduli sosial, (18)
tanggung-jawab.
(1) Karakter
peduli lingkungan
Hasan (2010: 10)
mendefinisikan peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Volk (Erdogan,
2009: 17) envorimentally responsible
behaviour included active and considered participation aimed at solving problem
and resolving issues. Catagories of environmentally responsible action are
persuasion, economic and consumer action, eco-management, political and legal
action.
0 comments:
Post a Comment