Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari proses belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai
kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah
akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang
telah dicapai.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom, hasil
belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga ranah yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor.
Perinciannya adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Ranah
kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui, dan
memecahkan masalah. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan penilaian.
b. Ranah Afektif
Ranah
afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah Afektif
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. .
c. Ranah Psikomotor
Ranah
psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Ranah
psikomotorik meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi
neuromuscular (menghubungkan dan
mengamati).
2. Pembelajaran
Kooperatif
a. Pengertian
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah gabungan dari
teknik instruksional dengan filsafat mengajar yang mendorong siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan dirinya sendiri dalam belajar dan belajar
dengan kawan sebaya (Killen 1998:82). Rusman (2010:203) mengatakan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam
kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirimuskan.
Berkat pembelajaran kooperatif siswa dapat
berbagi pendapat dengan teman satu kelompok, menghormati ide-ide lain, menganalisis
hasil, dan membuat keputusan (Tatar dan Oktay 2008:68). Park dan Kim (2008:128)
juga mengatakan bahwa siswa mencapai berbagai belajar melalui pertukaran
komunikasi dan kerjasama antar individu, mereka saling membantu dan bertukar
pikiran untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dalam kelompok yang terdiri
dari 4-6 anggota.
Menurut Lie (2002:31) ada lima unsur dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu:
1) Saling
ketergantungan positif
2) Tanggung
jawab perseorangan
3) Tatap
muka
4) Komunikasi
antar kelompok
5) Evaluasi proses kelompok
b. Karakteristik
Pembelajaran Kooperatif
Dasar pemikiran pembelajaran kooperatif adalah
manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa
depan yang berbeda-beda karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah
(saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar
menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan
hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. Dampak
positif dari pembelajaran kooperatif adalah selain meningkatkan aspek kognitif
juga meningkatkan aspek afektif (Park
dan Kim 2008:128).
Menurut Adesoji dan Ibraheem (2009:16) teknik
pembelajaran kooperatif telah ditunjukkan untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa. Hal itu sesuai dengan pendapat Tatar dan Oktay (2008:67) penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan sikap dan aktivitas siswa terhadap
pembelajaran. Attle dan Baker (2007:78) menyatakan bahwa pembelajaran
kooperatif apabila dilaksanakan dengan baik dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Subratha (2007:145) juga mengatakan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan interaksi (aktivitas) dan hasil
belajar siswa.
0 comments:
Post a Comment