BAB II
PEMBAHASAN
A. Guru Hebat itu Berkarakter
Jika seorang
guru memiliki beberapa metode pengajaran yang baru dan memikat maka ia akan
menjadi seorang guru yang dirindukan oleh murid-muridnya. Mereka akan menerima
pelajaran yang diberikan dengan hati senang dan antusias. Sehingga, ia menjadi
seorang guru yang dicintai oleh murid-muridnya, dan hendaknya dia jugas
menyayangi mereka . Tidak diragukan lagi, guru yang tidak memiliki sifat kasih
terhadap murid, maka ia tidak akan bertahan lama menekuni profesi sebagai
seorang guru – kecuali karena terpaka. Ketenangan hati dan sifat menerima guru
dan murid – muridnya adalah unsur terpenting dalam proses pendidikan yang
sukses.
B. Pendapat
Para Cendekiawan tentang Guru Hebat itu dicintai
Daniel Comiza
berpendapat bahwa guru yang dicintai adalah sosok yang menerima dengan tulus
dan berbahagia – sebelum segala sesuatu – sebagai manusia. Hal ini akan
menjadikan dirinya lebih bisa memahami murid – muridnya dan berinteraksi baik
dengan mereka. Bahkan, ia akan bangga dengan kemampuan dan keahlian yang
dimiliki, serta senang dengan kondisi yang ada di sekitarnya. Hal itu
diwujudkannya dengan membantu dan membimbing para murid dengan baik lagi tulus.
Dan juga, ia berinteraksi dengan semua orang dengan baik dan sikap mulia.
Flandrez
berpendapat bahwa ada beberapa sifat yang harus dimiliki jika ia ingin menjadi
seorang guru yang bangga dengan dirinya dan dicintai oleh murid – muridnya.
sifat yang paling dibutuhkannya adalah menerima orang lain, tenang atau bisa
mengendalikan emosai, ramah, murah senyum, sabar, dan mampu untuk melakukan
tugasa – tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Murze
berpendapat bahwa guru yang dicintai adalah seorang guru yang memiliki sifat
ramah dalm berinteraksi kepada sesama, memahamim orang lain, menghormati
tanggung jawab, disiplin dalam sikap dan tugas – tugasnya, dan mampu
berinisiatif dan inovatif (Kfatah69.2013)
Sebuah
penelitian di Amerika yang dilakukan oleh para ilmuan Amerika, yang dipimpin
oleh Hert Adams menegaskan bahwa ada tiga kelomok yang menjadi sebab seorang
guru dicintai oleh murid-muridnya. Tiga kelomok tersebut adalah sebagai
berikut.
Kelompok pertama :
Sikap
tolong menolong dengan layolitas tinggi.
Menjelaskan
pelajaran dengan baik.
Menggunakan
perumpamaan atau contoh di dalam menjelaskan.
Kelompok Kedua :
Berbudi
pekerti baik.
Cerdas
atau cekatan.
Mampu
membuat suasana di dalam kelas menjadi hangat dan menyenangkan.
Kelomok ketiga :
Arif
dan lemah lembut terhadap murid – muridnya.
Peka
terhadap perasaan murid – muridnya.
Merasa
bahawa murid – muridnya adalah teman – temannya.
Riset yang dilakukan oleh Robert Rowen. Dia berpendapat
bahwa guru yang dicintai tidak boleh tidak harus melukukan hal – hal ini.
Menjadikan
pengajaran sebagai sesuatu yang dirindukan.
Menguasai
dengan sangat baik materi pelajaran yang menjadi spesifikasinya.
Mampu
berbicara dengan semangat dan penuh antusiasme.
Mampu
menyusun dan menertibkan materi ilmiah.
Memotifasi
dan mensupport murid – muridnya.
Memiliki
jiwa humoris.
Perhatiaan
kepada murid – muridnya.
Kata
– katanya mampu memberikan kenyamanan dalam jiwa.
Bersih
dan rapi dalam berpakaian.
Riset yang dilakukan oleh Donale viera. Dia menjelaskan
bahwa guru yang dicintai adalah orang yang :
Menjadikan
pengajaran sebagai sesuatu yang dirindukan.
Mengenal
dan memahami materi pelajaran yang diajarkan dengan baik.
Logis
ala tugas – tugasnya.
Memberikan
kesempatan kepada murid untuk berdiskusi dan bertanya.
Memberikan
jawaban – jawaban yang masuk akal.
Penjelasan
mudah dipahami.
Tidak
melukai hati murid – muridnya.
Memiliki
jiwa humoris (Kfatah69.2013)
C. Prinsip dan
Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan
karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke
dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Oleh karena itu,
guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah
ada.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta
didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai
milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui
tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan
selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip
ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat.
Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik untuk melihat diri
sendiri sebagai makhluk sosial (Kementerian Pendidikan Nasional.2010)
D. Kompetensi, Peran
dan Kinerja Guru
D.1. Kompetensi Guru
Kinerja guru mempunyai spesifikasi/kriteria
tertentu. Kinerja guru dapat
dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki
oleh setiap guru.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4
kompetensi utama, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3) sosial,
dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja
guru.
D.1.1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang
harus dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai
aspek seperti moral, emosional, dan intelektual.
Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru
harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa
memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda. Berkenaan dengan
pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan masing-masing dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Guru
harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya
di kelas, dan harus mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan
dengan aspek-aspek
yang diamati, yaitu:
a. Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional dan intelektual.
b. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
c. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan
yang diampu.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan
kegiatan pengembangan yang mendidik.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
D.1.2. Kompetensi
Kepribadian
Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung
oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk
mempersiapkan generasi kualitas masa depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan
rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya harus tetap tegar dalam
melaksakan tugas sebagai seorang guru.
Pendidikan adalah proses yang direncanakan
agar semua berkembang melalui proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus
dapat mempengaruhi
ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku dalam
masyarakat. Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan,
mempengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota
masyarakat.
Penerapan disiplin yang baik dalam proses
pendidikan akan menghasilkan
sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat. Guru dituntut harus mampu
membelajarkan siswanya tentang disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku,
menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib,
dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga
disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan
dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru. Aspek-aspek yang
diamati adalah:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
D.1.3. Kompetensi
Sosial
Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan
panutan yang perlu dicontoh dan merupkan suritauladan dalam kehidupanya
sehari-hari. Guru perlu memiliki kemampuan sosial dengan masyakat, dalam rangka
pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif. Dengan dimilikinnya kemampuan
tersebut, otomatis hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan
lancar, sehingga jika ada keperluan dengan orang tua siswa, para guru tidak
akan mendapat kesulitan. Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam
berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa yang
menyenangkan.
Kriteria kinerja guru yang harus dilakukan
adalah:
a. Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan
dan tulisan atau bentuk lain.
D.1.4. Kompetensi
Profesional
Kompetensi Profesional yaitu kemampuan yang
harus dimiliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Guru
mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,untuk
itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu meng-update, dan
menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang materi
diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca
buku-buku terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan
kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.
Kompetensi atau kemampuan kepribadian yaitu
kemampuan yang harus
dimiliki guru berkenaan dengan aspek:
a. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai
sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran.
Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai suatu seni pengelolaan
proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan
belajar yang tidak pernah putus.
b. Dalam melaksakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu
diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar
yang tepat. Guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa untuk
bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep
yang benar. Karena itu guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
multimedia, sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil
mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai kontek materinya.
c. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip
didaktik metodik sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan prinsip
apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelasi dan prinsip-prinsip lainnya.
d. Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat
melaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat
menyusun butir secara benar, agar tes yang digunakan dapat memotivasi siswa
belajar.
Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam
proses pembelajaran dapat
diamati dari aspek-aspek:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung
mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/
bidang pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
D.2. Peran Guru Hebat
Peran guru yang dimaksud adalah berkaitan
dengan peran guru dalam proses pembelajaran. Guru merupakan faktor penentu yang
sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan
dalam proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran merupakan inti dari
proses pendidikan secara keseluruhan.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, di mana
dalam proses tersebut terkandung multi peran dari guru. Peranan guru meliputi
banyak hal, yaitu guru dapat berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas,
pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencana pembelajaran, supervisor,
motivator, dan sebagai evaluator.
D.3. Kinerja Guru Hebat
Berdasarkan
uraian tentang kompetensi dan peranan guru, tentu dapat diidentifikasi kinerja
ideal seorang guru dalam melaksanakan peran dan tugasnya.
Kinerja adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula
diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. (LAN,
1992).
Menurut August W. Smith, Kinerja adalah performance
is output derives from processes, human otherwise, artinya kinerja adalah
hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa kinerja
merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi
prestasi. Kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ability,
capacity, held, incentive, environment dan validity (Noto Atmojo,
1992).
Adapun ukuran kinerja menurut T.R. Mitchell
(1989) dapat dilihat dari
empat hal, yaitu:
1. Quality of work – kualitas hasil kerja
2. Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan
3. Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan
4. Capability – kemampuan menyelesaikan pekerjaan
5. Comunication – kemampuan membina kerjasama dengan pihak lain.
Standar kinerja perlu dirumuskan untuk
dijadikan acuan dalam mengadakan penilaian, yaitu membandingkan apa yang
dicapai dengan apa yang diharapkan. Standar kinerja dapat dijadikan patokan
dalam mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan.
Menurut Ivancevich (1996), patokan tersebut
meliputi: (1) hasil, mengacu
pada ukuran output utama organisasi; (2) efisiensi, mengacu pada
penggunaan sumber daya langka oleh organisasi; (3) kepuasan, mengacu pada
keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan atau anggotanya; dan
(4) keadaptasian, mengacu pada ukuran tanggapan organisasi terhadap perubahan.
Berkenaan dengan standar kinerja guru Piet A.
Sahertian dalam Kusmianto
(1997: 49) bahwa, standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru
dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual,
(2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media
pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5)
kepemimpinan yang aktif dari guru.
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu.
Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria
kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru,
wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran
yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan
pembelajaran, dan menilai hasil belajar (Direktorat Tenaga Kependidikan,
Departement Kementerian Pendidikan Nasional. 2008)
0 comments:
Post a Comment