Thursday, December 24, 2015

Surat Kabar sebagai Media Pembelajaran

Standard

Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Dengan media, proses interaksi antara guru dan siswa akan semakin lancar dan membantu siswa dapat belajar secara optimal. Kemp dan Dayton dalam Yamin dan Ansari (2008:151-153) menjelaskan manfaat media pembelajaran, anatara lain (1) penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, (2) proses pembelajaran menjadi lebih menarik, (3) proses belajar siswa lebih interaktif, (4) kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, (6) proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, dan (7) peran guru lebih positif dan produktif.
Mengingat begitu banyak manfaat media, guru hendaknya sedapat mungkin menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. Namun demikian, tidak selamanya media itu dapat dipergunakan dalam setiap materi pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus selektif dalam memilih media yang sesuai dengan karakteristik materi yang disajikan. Ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan. Usman dan Asnawir (2002:126) dan Depdiknas (2004b:39) menjelaskan lima kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu fungsional, ketersediaan, fortable, efesien, dan menarik. Fungsional berarti cocok dengan tujuan pembelajaran dan berfungsi menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. Ketersediaan berarti media yang dibutuhkan mudah didapat dan digunakan. Fortable, yaitu menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang digunakan. Efesiensi berarti media yang digunakan cukup terjangkau, tidak harus mahal. Menarik berarti media yang digunakan memberikan efek menarik sehingga siswa termtovasi untuk terlibat dalam pembelajaran.
            Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, media pembelajaran berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan pembelajaran agar siswa memiliki kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Brown dalam Depdiknas (2004:17.18) menjelaskan tiga klasifikasi media, yaitu (1) sarana belajar, (2) sarana pendidikan untuk belajar, dan (3) fasilitas belajar. Kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia, sarana belajar mencakup tape recorder, radio, OHP, video player, televisi, telepon, dan lain-lain. Sarana pendidikan untuk belajar mencakup buku teks, buku penunjang, ensiklopedi, kamus, kliping, gambar, poster,  tabel, boneka, majalah, termasuk di dalamnya adalah surat kabar. Fasilitas belajar meliputi laboratorium bahasa, perpustakaan, studio, ruang diskusi, dan lain-lain.    

            Selain paparan tersebut, Usman dan Asnawir (2002:126) menjelaskan bahwa bahan-bahan tidak terpakai dapat dimanfaatkan menjadi media belajar. Berdasarkan pendapat ini, surat kabar yang sudah tidak terpakai dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Apalagi sudah tidak dipungkiri lagi bahwa sekolah terbiasa berlangganan surat kabar. Bahkan lebih dari satu jenis. Surat kabar yang sudah tidak terpakai hendaknya tidak tercecer begitu saja. Surat kabar ini dapat dibendel sesuai edisinya dan dijadikan koleksi perpustakaan sehingga jika dibutuhkan akan mudah didapat. Dalam surat kabar begitu banyak materi yang berkenaan dengan pembelajaran bahasa Indonesia. Ada teks berita, laporan, tajuk, surat pembaca, iklan, poster, grafik, tabel, denah, cerpen, cerita anak, dongeng, dan juga iklan baris. Hampir seluruh surat kabar menyediakan ruang untuk iklan baris. Surat kabar tertentu bahkan berlebihan memuat iklan baris. Dengan demikian, surat kabar dapat dijadikan media alternatif yang efektif untuk pembelajaran iklan baris.

0 comments:

Post a Comment