Thursday, May 7, 2015

laporan akhir sm-3t lengkap

Standard
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah penyelenggara pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T).
Beberapa permasalahan penyenggara pendidikan, utama di daerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidak sesuaian anatara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyenggara pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah.
Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola seacara khusus dengan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju sejajar dengn daerah lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka mempercepat pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia . Program meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru Terntegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program Sarjana Mendidik  di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja Nyata di Daerah 3T dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboaratif), (5) Program S-1 Kependidikan Dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah 3T.
Program SM-3T sebagi salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidik yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selam satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia.

B.      Pengertian
Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidik untuk berpatisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

C.      Tujuan
1.   Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik.
2.   Memberikan pengalam pengabdian kepada sarjana pendidik sehingga terbentuk sikap profesional ,cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahan malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.
3.   Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagi pendidik profesional pada daerah 3T.
4.   Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

D.      Ruang Lingkup SM-3T
1.   Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntunan kondisi setempat.
2.   Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.
3.   Melakukan kegiatan ekstra kulikuler.
4.   Membantu tugas-tugas yang terkait dengan menajemen pendidikan di sekolah.
5.   Melakukan pembedayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T.
6.   Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.

E.      Landasan Yuridis
1.       UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.       UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3.       PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4.       PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
5.       Pemendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6.       Pemendiknas nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
7.       Pemendiknas nomor 8 tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
8.       Pemendiknas nomor 9 tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan.
9.       Kepmendiknas nomor 126/2010 tentang Penepatan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.
10.    Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penepatan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).
11.    Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penempatan Lembaga Pendididkan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T).

F.       Waktu Pelaksanaan
Program SM-3T merupaka program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK penyelenggara.Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011, direncanakan dimulai Nopember 2011 sampai dengan Oktober 2012, sedangkan unntuk pelaksanaan Program PPG direncanakan dimulai Januari 2013.
BAB II
KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN

A.      Kondisi Gografis
Secara geografis luas wilayah desa pulau balai lebih kurang ± 206,5 Ha, Dengan kondisi desa yang dikelilingi lautan sehingga cukup strategis untuk nelayan. Adapun secara geografis batas-batas desa Gunung Putih adalah sebagai berikut:
1.   Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lugu Sebahak
2.   Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Muaraman
3.   Sebelah Barat berbatasan dengan Gunung
4.   Sebelah Timur berbatasan dengan Lautan

B.      Jumlah Penduduk
Tabel I
DATA LUAS WILAYAH DESA PULAU BALAI DAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN

N0
Luas wilayah
Jumlah KK
Jumlah Penduduk
LK
PR
Jumlah
1
1000 Ha
385
930
803
1733
Sumber: Kantor Kepala Desa Pulau Balai

Di desa Pulau Balai jumlah populasi penduduk adalah 1733 jiwa, jumlah laki-laki sebanyak 930  jiwa, jumlah perempuan sebanyak 803 jiwa yang dikepalai oleh 385 Kepala Keluarga, maka berdasarkan hasil tabel di atas maka jumlah penduduk desa Pulau Balai yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak atau dominan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Namun, setiap kali program yang dilaksanakan oleh peserta PESERTA GURU SM3T di Desa Pulau Balai ,warga desa Pulau Balai turut membantu kegiatan yang di laksanakan oleh peserta PESERTA GURU SM3T.
Tabel II
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMALTAHUN 2011

No
Tingkat Pendidikan
Volume
Satuan
1
Tidak Sekolah
5
Jiwa
2
Tidak Tamat SD
15
Jiwa
3
Tamat SD
50
Jiwa
4
Tamat SMP
880
Jiwa
5
Tamat SMA
750
Jiwa
6
Tamat D-1
5
Jiwa
7
Tamat D-2
4
Jiwa
8
Tamat D-3
4
Jiwa
9
Tamat S-1
20
Jiwa
Jumlah
1733
Jiwa
Sumber : Sensus Penduduk Pulau Balai

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa Pulau Balai  lebih banyak yang selesai hanya di bangku SD, dan hanya 20 jiwa yang  dapat menjadi sarjana, oleh sebab itu, maka hampir sebagian besar masyarakat di desa tersebut yang pekerjaan setiap harinya bertani atau menjadi buruh tani, dan ada juga yang bekerja sebagai tukang.
Tabel III
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENYERAPAN TENAGA KERJATAHUN 2011

No
Tingkat Pendidikan
Volume
Satuan
1
Pegawai Negeri Sipil/Polri
45
Jiwa
2
Nelayan
993
Jiwa
3
Tani
36
Jiwa
4
Buruh
550
Jiwa
5
Janda Duda
54
Jiwa
6
Anak Yatim
55
Jiwa
Jumlah
1733
Jiwa





Sumber : Sensus Penduduk desa Pulau Balai
Kebanyakan penduduk yang tinggal di desa Pulau Balai berprofesi sebagai nelayan.dan buruh.Daerah sasaran Program SM-3T untuk daerah Aceh Singkil berada di Pulau Banyak.Pulau Banyak adalah gugusan pulau yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang terdapat dua kecamatan di daerah tersebut.Adapun kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat. Kecamatan Pulau Banyak terdiri dari tiga desa yaitu Pulau Balai, Pulau Baguk, dan Teluk Nibung, sedangkan Pulau Panyak Barat terdiri atas tiga desa juga yang meliputi Haloban, Ujung Sialit dan Suka Makmur. Berdasarkan judul laporan yang dibuat maka daerah sasaran SM-3T untuk daerah Aceh Singkil terletak di SekolahPulau Balai Kecamatan Pulau Banyak.
Desa Pulau Balai merupakan daerah teluk yang terdiri atas satu desa berdekatan dengan desa pulau baguk.Di daerah ini dikelilingi oleh lautan. Jarak yang ditempuh untuk menuju singkil yaitu lebih kurang 5 jam perjalan dengan menggunakan alat transfortasi laut yakni perahu.

C.      Kondisi Demografis
Penduduk asli desa pulau balai sebagian besar berasal dari Melayu jameh walaupun ada sebagian kecil yang berasal dari masyarakat pendatang seperti Aceh, pakpak, nias, Sibolga dan lain-lain.Masyarakat desa Pulau Balai lebih kurang terdiri dari 385 kepala keluarga yang menepati setiap rumah.Walaupun demikian pelaksanaan Program Keluarga Berencana belum berjalan sebagai mana mestinya. Hal ini terlihat dalam setiap kepala keluarga yang mampunyai anak lebih dari dua dan pernikahan dini merupakan faktor pedukung lain sehingga tidak terlaksananya program tersebut. Kepulauan banyak berada sebelah barat kota Singkil, dengan jarak tempuh boat sekitar 4 jam. Sesuai dengan namanya kecamatan ini adalah terdiri dari beberapa pulau, yang terbesar adalah pulau Haloban.

D.      Kondisi Sosial, Ekonomi, Dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Pulau Balai tumbuh dengan kekompakan dan semangat gotong royong. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan gotong royong warga setiap pagi  jum’at, sekaligus diadakannya ronda malam secara bergiliran. Kemudian dalam hal penegakan peraturan desa dapat dilihat dari tidak dibolehkannya kegiatan melaut pada malam jum’at sampai selesai salat jum’at sekaligus kalau ada yang meninggal dunia di desa tersebut.Apabila hal tersebut dilanggar maka dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di desa tersebut.
Kondisi ekonomi masyarakat pulau balai sebagian  besar bekerja sebagai nelayan. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena Pulau Balai dikelilingi oleh lautan sehingga melaut merupakan mata pencarian utama. Kemudian masyarakat  Pulau Balai juga keramba ikan  merupaka pilihan kedua. Kemudian kegiatan berdagang kecil-kecilan di setiap rumah merupakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang banyak dilakukan.
Penduduk Pulau Balai mayoritas beragama islam walaupun ada yang beragama kristen tetapi dalam skala yang kecil. Dalam ajaran islam tersebut di Pulau Balai terdapat dua pandangan atau organisasi islam yaitu Muhammadiyah dan Tarbiyah. Walaupun demikian kehidupan masyarakat tetap hidup rukun dan damai.
Kondisi budaya  di desa Pulau Balai sudah bercampur baur dengan kata lain bervariasi. Hal ini disebabkan karena pengaruh pendatang yang menempati desa tersebut sejak dahulu.Dapat dilihat dari Budaya Nias, Budaya Aceh, dan Budaya Padang. Contohnya Tari Mahena  merupakan tarian yang berasal dari Nias, kemudian Adat Aceh yang di gunakan pada pesta pernikahan dan bahasa jamu dan kesenian yang sebagian berasal dari padang (Sumatera Barat).




BAB III
KEGIATAN KERJA

A.      MAHASISWA
1.    Bidang Kependidikan
a.    Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b.   Menyusun bahan ajar.
c.    Menyusun alat dan media pembelajaran.
d.   Menyusun perangkat evaluasi.
e.    Melaksanakan tugas mengajar.
f.    Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan.
g.   Membantu administrasi pendidikan di sekolah.
h.   Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler.
i.     Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran.

2.    Bidang Kemasyarakatan
1.   Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintergrasikan dengan program POSDAYA.
2.   Membina kegiatan pendidikan non formal (mengadakan pembelajaran tambahan sore hari bagi siswa SMAN 1 Teluk Dalam).
3.   Pembinaan kepemudaan (olahraga dan kesenian).
4.   Membina kegiatan pendidikan non formal (Mengajar Mengaji di TPA Desa Gunung Putih)
5.   Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
6.   Pemberian penyuluhan masalah NAPZA dan pelatihan KOGAMI untuk penanggulangan bencana gempa dan tsunami.

B.    DOSEN
1.   Mengantar mahasiswa ke daerah sasaran
2.   Melaksanakan Monev



BAB IV
PELAKSANAAN MONEV

A.      Penempatan Guru SM3Tdi Kecamatan Teluk Dalam
No.
Nama
Penempatan
1.
Rosmadi, S.Pd
SMAN 1 Teluk Dalam
2.
Suri Hariningsih, S.Pd
SMAN 1 Teluk Dalam
3.
Epi Listiana, S.Pd
SMAN 1 Teluk Dalam
4.
Rhendi Van Pasaribu, S.Pd
SMAS2 Teluk Dalam
5.
Rendi Milanza, S.Pd
SMAS2 Teluk Dalam
6.
Yeti Krisnawati, S.Pd
SMPN 1 Teluk Dalam
7.
Heriyana, S.Pd
SMPN 1 Teluk Dalam
8.
Tri Syawalia, S.Pd
SMPN 2 Teluk Dalam
9.
Mismawati BR Sitepu, S.Pd
SMPN 2 Teluk Dalam
10.
Jamiah, S.Pd
SMPN 3 Teluk Dalam
11.
Apriliana, S.Pd
SMPN 3 Teluk Dalam
12.
Syarah Widya, S.Pd
SMPN 3 Teluk Dalam
13.
Suryati, S.Pd
SDN 1 Teluk Dalam
14.
Uswatun Hasanah, S.Pd
SDN 2 Teluk Dalam
15.
Muji Rahayu, S.Pd
SDN 2 Teluk Dalam
16.
Chiska Mutia, S.Pd
SDN 3 Teluk Dalam
17.
Elfira Rosa, S.Pd
SDN 10 Teluk Dalam
18.
Nurhayani Dalimunthe, S.Pd
SDN 10 Teluk Dalam

Pelaksanaan program SM3T pada Kabupaten Simeulue, guru program SM3T di tempatkan pada kecamatan Teluk Dalam, diikuti oleh 18 guru SM3T.Kedelapan belas guru SM3T tersebut sampai pertengahan pelaksanaan program SM3T masih tetap menjalankan tugas mereka dengan baik.Ada satu guru SM3T yang penempatannya SMAS 2 Teluk Dalam yang berhalangan.Alasan melakukan operasi karena sakit hernia.
B.    Kondisi Sekolah
1.   SMAN 1 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru
17 (6 PNS)
2.
Jumlah Kelas
5 Ruang
3.
Jumlah Siswa
105 orang

2.   SMAS 2 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


3.   SMPN 1 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


4.   SMPN 2 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


5.   SMP 3 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


6.   SDN 1 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


7.   SDN 2 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


8.   SDN 3 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


9.   SDN 10 Teluk Dalam
No.
Aspek
Jumlah
1.
Jumlah Guru

2.
Jumlah Kelas

3.
Jumlah Siswa


1.      SDN Teluk Nibung
No.
Aspek
Jumlah
1
Jumlah Guru
12 (PNS 8)
2.
Jumlah Kelas
6
3.
Jumlah Siswa
169

  1. b.      SDN Suka Makmur*
No.
Aspek
Jumlah
1
Jumlah Guru
Tidak ada data
2.
Jumlah Kelas
Tidak ada data
3.
Jumlah Siswa
Tidak ada data
* Guru SM3T pindah ke SMP SATAP Teluk Nibung.
  1. c.       SMAN 1 Pulau Banyak
No.
Aspek
Jumlah
1
Jumlah Guru
13 (yang PNS 3)
2.
Jumlah Kelas
9 (rusak/tidak dipakai 2 kls)
3.
Jumlah Siswa
217

  1. d.      SMPN 3 Satap Teluk Nibung
No.
Aspek
Jumlah
1
Jumlah Guru
5
2.
Jumlah Kelas
3
3.
Jumlah Siswa
55



  1. e.       SMPN 2 Pulau Banyak
No.
Aspek
Jumlah
1
Jumlah Guru
11
2.
Jumlah Kelas
9
3.
Jumlah Siswa
109

Rasio jumlah guru dengan jumlah siswa dapat dikatakan cukup, tetapi ditinjau dari aspek distribusi tidak seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competenies), serta tidak kesesuain antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched) jauh dari cukup. Satu lagi aspek penting dalam pelaksanaan pendidikan di Kepulauan Banyak adalah tingkat kehadiran guru dalam mengajar sangat penting diperhatikan pengelola pendidikan; dari info yang didapat guru-guru honorer  (bukan guru SM3T) jarang masuk mengajar di kelas.
Kemungkinan ini disebabkan kebanyakan guru-guru tersebut masih guru honorer, dan banyak diantara mereka bukan penduduk kepulauan Banyak, mereka tinggal di kota Singkil, perjalanan laut yang ditempuh jauh dan cenderung berbahaya. Sebagaimana saya alami, di tengah jalan/laut, setelah 2 jam boat meninggalkan dermaga, kami dihadang badai kuat dan hujan lebat, sehingga nakhoda memutuskan balik kembali ke kota Singkil.


  1. C.      Program
No.
Komponen Monev
Sumber informasi
Temuan
PSRT
PEMDA
KS/ GURU
PP SM3T
OBS
DOK
1
Pemda Mitra







  1. Keterlibatan Pemda terhadap Program SM3T


Baik
  1. Kekuatan  hubungan Pemda mitra dengan LPTK dalam keterlibatan langsung SM3T




Bagus
  1. Komitmen Pemda mitra terhadap program SM3T



Bagus
2
Penempatan Peserta 







  1. Ketepatan sasaran: lokasi, sekolah, dll
Sangat tepat
  1. Jumlah peserta per kecamatan


Kurang

  1. Jumlah peserta per sekolah
Kurang

  1. Kesesuaian kebutuhan sekolah dari aspek : jumlah, mata pelajaran, dll
Kurang
3
Bidang Pendidikan








  1. Menyusun perangkat pembelajaran: RPP, bahan ajar, alat dan media, dan evaluasi



Ada lengkap dan semua guru SM3T membuat perangkat tersebut

  1. b. Melaksanakan tugas mengajar


Sangat baik

  1. c.  Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan


Ada

  1. Membantu admins-trasi pendidikan di sekolah


Ada

  1. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler


Banyak

  1. Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran



Ada
4
Bidang kemasyakatan








  1. Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintegrasikan dengan program POSDAYA



Semua Guru SM3T ada melaksana dan berjalan dengan baik

  1. Membina kegiatan pendidikan non formal (pemberan-tasan buta huruf)



Ada

  1. Pembinaan kepemudaan (olah raga dan kesenian)



Ada dan Sering

  1. Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan



Ada

5
Profil Sekolah








  1. Siswa: Jumlah siswa, jumlah rombel, jumlah rata-rata per rombel, jumlah siswa miskin, dll



Kurang; banyak yang DO. APK sangat rendah.

  1. Guru : Jumlah guru, status guru, kualifi-kasi, kepangkatan/ gol, jenis kelamin, yang sudah sertifikasi, dll



Cukup, apa bila semua guru honorer (tidak tetap) terlibat penuh mengajar. Dalam kenyataanya, berbeda, kebanyakan dan sering guru honorer absen mengajar. Dengan demikian dapat dikatakan keca-matan Kepulauan banyak masih kurang guru.

  1. Sarana sekolah : jumlah ruang kelas, ruang guru, ruang laboratorium, MCK, dll.


Kurang
6
Kendala yang dihadapi
  1. Secara umum dapat dikatakan tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan program SM3T
  2. Secara spesifik, kendala dalam pelaksanaan pendidikan di kepulauan Banyak berupa:
  3. Guru status PNS sangat kurang
  4. Guru honorer (tidak tetap) sering absen mengajar; ini disebabkan, guru-guru honorer tersebut umumnya berdomisili di kota Singkil, bukan di kepulauan Banyak.
  5. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
  6. Belum ada bahan ajar  dan media pembelajaran yang relevan
  7. Kurang minat siswa dalam belajar
  8. Buku paket yang masih kurang
  9. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurang (tidak lengkap)
    1. Transportasi laut lama dan kurang baik (ada kapal feri, tetapi tidak setiap hari ada jadwalnya).
7
Rekomendasi tindak lanjut
  1. Program SM3T masih perlu dilanjutkan pelaksanaannya di Kep. Banyak.
  2. Pengangkat guru negeri, terutama bagi putra daerah
  3. Perbaikan sarana-prasarana
  4. Melengkapi bahan ajar.
  5. Bea siswa perguruan tinggi (LPTK) buat putra daerah yang berminat jadi guru, seperti Bidik Misi.

            Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah-sekolah Pulau Banyak kendala yang dihadapi meliputi :
  1. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
  2. Guru masih kurang, baik dari aspek kuantitas, relevansi, maupun kualitas.
  3. Belum ada silabus yang relevan
  4. Belum ada bahan ajar  dan media pembelajaran yang relevan
  5. Kurang minat siswa dalam belajar
  6. Buku paket yang masih kurang
  7. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
  8. D.      Solusi yang ditempuh
Berdasarkan kendala yang dihadapi solusi yang dapat di tempuh adalah:
  1. Meneruskan program SM3T
  2. Memberi peluang putra daerah lulusan SMA melanjutkan pendidikan ke LPTK melalui program khusus, seperti Bidik Misi dan Bea siswa lainnya.
  3. Guru-guru yang mismatch diberi peluang mengikuti program KKT dengan penanganan khusus. 
  4. Melakukan pelatihan guru, baik dalam profesionalisme maupun pedagogik.
  5. Meningkatkan pengawasan sekolah oleh dinas
  6. Menyusun silabus pembelajaran
  7. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
  8. Menyusun bahan ajar dan media pembelajaran
  9. Memberi masukan kepada wali siswa bersangkutan terhadap pentingnya pendidikan
  10. Menyesusaikan buku paket dengan RPP dalam proses pembelajaran
  11. Memanfaatkan lingkungan alam (contextual learning)
  12. E.       Nilai-Nilai positif
    1. Lingkungan keluarga merupakan pendukung terbesar dalam pendidik anak
    2. Adanya kerjasama dan kekompakan dalam masyarakat merupakan langkah menuju desa maju ke depan
    3. Belajar bukan dapat dari buku saja tetapi belajar bisa juga di dapat dari alam
    4. Pendidikan bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi perubahan sikap/perilaku harus  diimbang




BAB V
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Program SM-3T adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpatisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan di lanjutkan dengan program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan: permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competenies), serta tidak kesesuain antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched).
Permasalahan peserta didik adalah angka putus sekolah relatif tinggi, angka partisipasi masih rendah, dengan demikian perlu peningkatan APK/APM pendidikan di Kecamatan Teluk Dalam.Secara umum dapat dikatakan kondisi sarana dan prasarana sekolah-sekolah di SMAN 1 Teluk Dalam masih kurang.

B.    SARAN        
1.   Diharapkan program SM3T yang sedang berjalan dapat dilanjutkan.
2.   Diharapkan program SM3T dilanjutkan ditahun depan.
3.   Guru dapat mengikuti Pelatihan dalam bidang kompetensi profesional dan pedagogik,
4.    Guru-guru yang mismatch dapat mengikuti program KKT Kemdikbud.
5.   Sarana dan prasarana sekolah agar diperbaiki, agar terpenuhinya standar sarana dan prasarana, dan standar proses dan standar lainnya.
6.   Hendaknya Pemerintah Daerah,Provinsi dan Kabupaten berusaha meningkatkan APK/APM.
7.   Pengangkatan Guru PNS baru, terutama putra daerah.

8.   Beasiswa melanjutkan ke pendidikan tinggi bagi putra daerah.

0 comments:

Post a Comment