BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara geografis maupun sosiokultural
sangat heterogen, pada beberapa wilayah penyelenggara pendidikan masih terdapat
berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar,
dan tertinggal (daerah 3T).
Beberapa permasalahan
penyenggara pendidikan, utama di daerah 3T antara lain adalah permasalahan
pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak
seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah
standar (under qualification), kurang kompeten (low
competencies), serta ketidak sesuaian anatara kualifikasi pendidikan dengan
bidang yang mampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyenggara
pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara
angka partisipasi sekolah masih rendah.
Sebagai bagian dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T
perlu dikelola seacara khusus dengan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju sejajar
dengn daerah lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan
Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh
ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kebijakan Kementerian
Pendidikan Nasional dalam rangka mempercepat pembangunan pendidikan di daerah
3T, adalah Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia . Program meliputi (1)
Program Pendidikan Profesi Guru Terntegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT),
(2) Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah
Kerja Nyata di Daerah 3T dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Pendidikan Profesi
Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboaratif), (5) Program S-1 Kependidikan
Dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut merupakan
jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah 3T.
Program SM-3T sebagi
salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para
Sarjana Pendidik yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selam satu
tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi
kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh,
mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk
mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur
seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia.
B. Pengertian
Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana
Pendidik untuk berpatisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah
3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan
dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.
C. Tujuan
1. Membantu daerah 3T dalam
mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik.
2. Memberikan pengalam
pengabdian kepada sarjana pendidik sehingga terbentuk sikap profesional ,cinta
tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan,
dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahan
malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.
3. Menyiapkan calon
pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagi
pendidik profesional pada daerah 3T.
4. Mempersiapkan calon
pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
D. Ruang Lingkup SM-3T
1. Melaksanakan tugas
pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntunan kondisi
setempat.
2. Mendorong kegiatan
inovasi pembelajaran di sekolah.
3. Melakukan kegiatan
ekstra kulikuler.
4. Membantu tugas-tugas
yang terkait dengan menajemen pendidikan di sekolah.
5. Melakukan pembedayaan
masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T.
6. Melaksanakan tugas
sosial kemasyarakatan.
E. Landasan Yuridis
1.
UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2.
UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3.
PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4.
PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
5.
Pemendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6.
Pemendiknas nomor 27 tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
7.
Pemendiknas nomor 8 tahun 2009 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
8.
Pemendiknas nomor 9 tahun 2010 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan.
9.
Kepmendiknas nomor 126/2010 tentang Penepatan
LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.
10. Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penepatan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan
Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).
11. Keputusan Direktur
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor
2788/E4.6/2011 tentang Penempatan Lembaga Pendididkan Tenaga Kependidikan
(LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T).
F. Waktu Pelaksanaan
Program SM-3T merupaka
program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama
satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan program PPG selama satu sampai dua
semester di LPTK penyelenggara.Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011,
direncanakan dimulai Nopember 2011 sampai dengan Oktober 2012, sedangkan unntuk
pelaksanaan Program PPG direncanakan dimulai Januari 2013.
BAB II
KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN
A. Kondisi Gografis
Secara geografis luas
wilayah desa pulau balai lebih kurang ± 206,5 Ha, Dengan kondisi desa
yang dikelilingi lautan sehingga cukup strategis untuk nelayan. Adapun secara
geografis batas-batas desa Gunung Putih adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Lugu Sebahak
2. Sebelah Selatan
berbatasan dengan Desa Muaraman
3. Sebelah Barat berbatasan
dengan Gunung
4. Sebelah Timur berbatasan
dengan Lautan
B. Jumlah Penduduk
Tabel I
DATA LUAS WILAYAH DESA
PULAU BALAI DAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
N0
|
Luas wilayah
|
Jumlah KK
|
Jumlah Penduduk
|
||
LK
|
PR
|
Jumlah
|
|||
1
|
1000 Ha
|
385
|
930
|
803
|
1733
|
Sumber: Kantor
Kepala Desa Pulau Balai
Di desa Pulau Balai
jumlah populasi penduduk adalah 1733 jiwa, jumlah laki-laki sebanyak 930
jiwa, jumlah perempuan sebanyak 803 jiwa yang dikepalai oleh 385 Kepala
Keluarga, maka berdasarkan hasil tabel di atas maka jumlah penduduk desa Pulau
Balai yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak atau dominan dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Namun, setiap kali
program yang dilaksanakan oleh peserta PESERTA GURU SM3T di Desa Pulau Balai
,warga desa Pulau Balai turut membantu kegiatan yang di laksanakan oleh peserta
PESERTA GURU SM3T.
Tabel II
JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMALTAHUN 2011
No
|
Tingkat
Pendidikan
|
Volume
|
Satuan
|
1
|
Tidak Sekolah
|
5
|
Jiwa
|
2
|
Tidak Tamat SD
|
15
|
Jiwa
|
3
|
Tamat SD
|
50
|
Jiwa
|
4
|
Tamat SMP
|
880
|
Jiwa
|
5
|
Tamat SMA
|
750
|
Jiwa
|
6
|
Tamat D-1
|
5
|
Jiwa
|
7
|
Tamat D-2
|
4
|
Jiwa
|
8
|
Tamat D-3
|
4
|
Jiwa
|
9
|
Tamat S-1
|
20
|
Jiwa
|
Jumlah
|
1733
|
Jiwa
|
Sumber : Sensus Penduduk
Pulau Balai
Berdasarkan tabel di
atas maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa Pulau Balai lebih
banyak yang selesai hanya di bangku SD, dan hanya 20 jiwa yang dapat
menjadi sarjana, oleh sebab itu, maka hampir sebagian besar masyarakat di desa
tersebut yang pekerjaan setiap harinya bertani atau menjadi buruh tani, dan ada
juga yang bekerja sebagai tukang.
Tabel III
JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN PENYERAPAN TENAGA KERJATAHUN 2011
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Volume
|
Satuan
|
|
1
|
Pegawai Negeri
Sipil/Polri
|
45
|
Jiwa
|
|
2
|
Nelayan
|
993
|
Jiwa
|
|
3
|
Tani
|
36
|
Jiwa
|
|
4
|
Buruh
|
550
|
Jiwa
|
|
5
|
Janda Duda
|
54
|
Jiwa
|
|
6
|
Anak Yatim
|
55
|
Jiwa
|
|
Jumlah
|
1733
|
Jiwa
|
||
|
|
|
|
|
Sumber : Sensus Penduduk
desa Pulau Balai
Kebanyakan penduduk yang
tinggal di desa Pulau Balai berprofesi sebagai nelayan.dan buruh.Daerah sasaran
Program SM-3T untuk daerah Aceh Singkil berada di Pulau Banyak.Pulau Banyak
adalah gugusan pulau yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang terdapat
dua kecamatan di daerah tersebut.Adapun kecamatan yang dimaksud adalah
Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat. Kecamatan Pulau Banyak
terdiri dari tiga desa yaitu Pulau Balai, Pulau Baguk, dan Teluk Nibung,
sedangkan Pulau Panyak Barat terdiri atas tiga desa juga yang meliputi Haloban,
Ujung Sialit dan Suka Makmur. Berdasarkan judul laporan yang dibuat maka daerah
sasaran SM-3T untuk daerah Aceh Singkil terletak di SekolahPulau Balai
Kecamatan Pulau Banyak.
Desa Pulau Balai
merupakan daerah teluk yang terdiri atas satu desa berdekatan dengan desa pulau
baguk.Di daerah ini dikelilingi oleh lautan. Jarak yang ditempuh untuk menuju
singkil yaitu lebih kurang 5 jam perjalan dengan menggunakan alat transfortasi
laut yakni perahu.
C. Kondisi Demografis
Penduduk asli desa pulau
balai sebagian besar berasal dari Melayu jameh walaupun ada sebagian kecil yang
berasal dari masyarakat pendatang seperti Aceh, pakpak, nias, Sibolga dan
lain-lain.Masyarakat desa Pulau Balai lebih kurang terdiri dari 385 kepala
keluarga yang menepati setiap rumah.Walaupun demikian pelaksanaan Program
Keluarga Berencana belum berjalan sebagai mana mestinya. Hal ini terlihat dalam
setiap kepala keluarga yang mampunyai anak lebih dari dua dan pernikahan dini
merupakan faktor pedukung lain sehingga tidak terlaksananya program tersebut.
Kepulauan banyak berada sebelah barat kota Singkil, dengan jarak tempuh boat
sekitar 4 jam. Sesuai dengan namanya kecamatan ini adalah terdiri dari beberapa
pulau, yang terbesar adalah pulau Haloban.
D. Kondisi Sosial, Ekonomi,
Dan Budaya
Kehidupan sosial
masyarakat Pulau Balai tumbuh dengan kekompakan dan semangat gotong royong. Hal
ini dapat terlihat dari kegiatan gotong royong warga setiap pagi jum’at,
sekaligus diadakannya ronda malam secara bergiliran. Kemudian dalam hal
penegakan peraturan desa dapat dilihat dari tidak dibolehkannya kegiatan melaut
pada malam jum’at sampai selesai salat jum’at sekaligus kalau ada yang
meninggal dunia di desa tersebut.Apabila hal tersebut dilanggar maka dikenakan
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di desa tersebut.
Kondisi ekonomi
masyarakat pulau balai sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Hal ini
tidak dapat dipungkiri karena Pulau Balai dikelilingi oleh lautan sehingga
melaut merupakan mata pencarian utama. Kemudian masyarakat Pulau Balai
juga keramba ikan merupaka pilihan kedua. Kemudian kegiatan berdagang
kecil-kecilan di setiap rumah merupakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang
banyak dilakukan.
Penduduk Pulau Balai
mayoritas beragama islam walaupun ada yang beragama kristen tetapi dalam skala
yang kecil. Dalam ajaran islam tersebut di Pulau Balai terdapat dua pandangan
atau organisasi islam yaitu Muhammadiyah dan Tarbiyah. Walaupun demikian
kehidupan masyarakat tetap hidup rukun dan damai.
Kondisi budaya di
desa Pulau Balai sudah bercampur baur dengan kata lain bervariasi. Hal ini
disebabkan karena pengaruh pendatang yang menempati desa tersebut sejak
dahulu.Dapat dilihat dari Budaya Nias, Budaya Aceh, dan Budaya Padang.
Contohnya Tari Mahena merupakan tarian yang berasal dari Nias, kemudian
Adat Aceh yang di gunakan pada pesta pernikahan dan bahasa jamu dan kesenian yang
sebagian berasal dari padang (Sumatera Barat).
BAB III
KEGIATAN KERJA
A. MAHASISWA
1. Bidang Kependidikan
a. Menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b. Menyusun bahan ajar.
c. Menyusun alat dan media
pembelajaran.
d. Menyusun perangkat
evaluasi.
e. Melaksanakan tugas
mengajar.
f. Melaksanakan layanan
bimbingan bagi siswa yang membutuhkan.
g. Membantu administrasi
pendidikan di sekolah.
h. Melaksanakan kegiatan
ekstra kurikuler.
i. Melakukan pendampingan
belajar siswa di luar jam pelajaran.
2. Bidang Kemasyarakatan
1. Pemberdayaan masyarakat
dan keluarga yang diintergrasikan dengan program POSDAYA.
2. Membina kegiatan
pendidikan non formal (mengadakan pembelajaran tambahan sore hari bagi siswa
SMAN 1 Teluk Dalam).
3. Pembinaan kepemudaan
(olahraga dan kesenian).
4. Membina kegiatan pendidikan
non formal (Mengajar Mengaji di TPA Desa Gunung Putih)
5. Peningkatan kesadaran
kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
6. Pemberian penyuluhan
masalah NAPZA dan pelatihan KOGAMI untuk penanggulangan bencana gempa dan
tsunami.
B. DOSEN
1. Mengantar mahasiswa ke
daerah sasaran
2. Melaksanakan Monev
BAB IV
PELAKSANAAN MONEV
A. Penempatan Guru SM3Tdi
Kecamatan Teluk Dalam
No.
|
Nama
|
Penempatan
|
1.
|
Rosmadi, S.Pd
|
SMAN 1 Teluk Dalam
|
2.
|
Suri Hariningsih, S.Pd
|
SMAN 1 Teluk Dalam
|
3.
|
Epi Listiana, S.Pd
|
SMAN 1 Teluk Dalam
|
4.
|
Rhendi Van Pasaribu, S.Pd
|
SMAS2 Teluk Dalam
|
5.
|
Rendi Milanza, S.Pd
|
SMAS2 Teluk Dalam
|
6.
|
Yeti Krisnawati, S.Pd
|
SMPN 1 Teluk Dalam
|
7.
|
Heriyana, S.Pd
|
SMPN 1 Teluk Dalam
|
8.
|
Tri Syawalia, S.Pd
|
SMPN 2 Teluk Dalam
|
9.
|
Mismawati BR Sitepu, S.Pd
|
SMPN 2 Teluk Dalam
|
10.
|
Jamiah, S.Pd
|
SMPN 3 Teluk Dalam
|
11.
|
Apriliana, S.Pd
|
SMPN 3 Teluk Dalam
|
12.
|
Syarah Widya, S.Pd
|
SMPN 3 Teluk Dalam
|
13.
|
Suryati, S.Pd
|
SDN 1 Teluk Dalam
|
14.
|
Uswatun Hasanah, S.Pd
|
SDN 2 Teluk Dalam
|
15.
|
Muji Rahayu, S.Pd
|
SDN 2 Teluk Dalam
|
16.
|
Chiska Mutia, S.Pd
|
SDN 3 Teluk Dalam
|
17.
|
Elfira Rosa, S.Pd
|
SDN 10 Teluk Dalam
|
18.
|
Nurhayani Dalimunthe, S.Pd
|
SDN 10 Teluk Dalam
|
Pelaksanaan program SM3T
pada Kabupaten Simeulue, guru program SM3T di tempatkan pada kecamatan Teluk
Dalam, diikuti oleh 18 guru SM3T.Kedelapan belas guru SM3T tersebut sampai
pertengahan pelaksanaan program SM3T masih tetap menjalankan tugas mereka
dengan baik.Ada satu guru SM3T yang penempatannya SMAS 2 Teluk Dalam yang
berhalangan.Alasan melakukan operasi karena sakit hernia.
B. Kondisi Sekolah
1. SMAN 1 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
17 (6 PNS)
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
5 Ruang
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
105 orang
|
2. SMAS 2 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
3. SMPN 1 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
4. SMPN 2 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
5. SMP 3 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
6. SDN 1 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
7. SDN 2 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
8. SDN 3 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
9. SDN 10 Teluk Dalam
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1.
|
Jumlah Guru
|
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
|
1. SDN
Teluk Nibung
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah Guru
|
12 (PNS 8)
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
6
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
169
|
- b. SDN
Suka Makmur*
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah Guru
|
Tidak ada data
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
Tidak ada data
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
Tidak ada data
|
* Guru SM3T pindah ke
SMP SATAP Teluk Nibung.
- c. SMAN
1 Pulau Banyak
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah Guru
|
13 (yang PNS 3)
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
9 (rusak/tidak dipakai 2 kls)
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
217
|
- d. SMPN
3 Satap Teluk Nibung
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah Guru
|
5
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
3
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
55
|
- e. SMPN
2 Pulau Banyak
No.
|
Aspek
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah Guru
|
11
|
2.
|
Jumlah Kelas
|
9
|
3.
|
Jumlah Siswa
|
109
|
Rasio jumlah guru dengan
jumlah siswa dapat dikatakan cukup, tetapi ditinjau dari aspek distribusi tidak
seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under
qualification), kurang kompeten (low competenies), serta tidak
kesesuain antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched)
jauh dari cukup. Satu lagi aspek penting dalam pelaksanaan pendidikan di
Kepulauan Banyak adalah tingkat kehadiran guru dalam mengajar sangat penting
diperhatikan pengelola pendidikan; dari info yang didapat guru-guru
honorer (bukan guru SM3T) jarang masuk mengajar di kelas.
Kemungkinan ini
disebabkan kebanyakan guru-guru tersebut masih guru honorer, dan banyak
diantara mereka bukan penduduk kepulauan Banyak, mereka tinggal di kota
Singkil, perjalanan laut yang ditempuh jauh dan cenderung berbahaya.
Sebagaimana saya alami, di tengah jalan/laut, setelah 2 jam boat meninggalkan
dermaga, kami dihadang badai kuat dan hujan lebat, sehingga nakhoda memutuskan
balik kembali ke kota Singkil.
- C. Program
No.
|
Komponen Monev
|
Sumber
informasi
|
Temuan
|
|||||
PSRT
|
PEMDA
|
KS/
GURU
|
PP
SM3T
|
OBS
|
DOK
|
|||
1
|
Pemda Mitra
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
|
√
|
Baik
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
Bagus
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
√
|
Bagus
|
|
2
|
Penempatan Peserta
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Sangat tepat
|
|
|
√
|
√
|
|
√
|
|
√
|
Kurang
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Kurang
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Kurang
|
3
|
Bidang Pendidikan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Ada lengkap dan semua guru SM3T
membuat perangkat tersebut
|
|
|
√
|
|
√
|
|
√
|
√
|
Sangat baik
|
|
|
√
|
|
√
|
|
√
|
√
|
Ada
|
|
|
√
|
|
√
|
|
√
|
√
|
Ada
|
|
|
√
|
|
√
|
|
√
|
√
|
Banyak
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Ada
|
4
|
Bidang kemasyakatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Semua Guru SM3T ada melaksana dan
berjalan dengan baik
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Ada
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Ada dan Sering
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Ada
|
5
|
Profil Sekolah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Kurang; banyak yang
DO. APK sangat rendah.
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
√
|
Cukup, apa bila semua
guru honorer (tidak tetap) terlibat penuh mengajar. Dalam kenyataanya,
berbeda, kebanyakan dan sering guru honorer absen mengajar. Dengan
demikian dapat dikatakan keca-matan Kepulauan banyak masih kurang guru.
|
|
|
√
|
|
√
|
|
√
|
√
|
Kurang
|
6
|
Kendala yang dihadapi
|
|
||||||
7
|
Rekomendasi tindak
lanjut
|
|
Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah-sekolah Pulau Banyak kendala yang
dihadapi meliputi :
- Sarana dan prasarana yang
kurang lengkap
- Guru masih kurang, baik dari
aspek kuantitas, relevansi, maupun kualitas.
- Belum ada silabus yang relevan
- Belum ada bahan ajar dan
media pembelajaran yang relevan
- Kurang minat siswa dalam
belajar
- Buku paket yang masih kurang
- Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
- D. Solusi
yang ditempuh
Berdasarkan kendala yang
dihadapi solusi yang dapat di tempuh adalah:
- Meneruskan program SM3T
- Memberi peluang putra daerah
lulusan SMA melanjutkan pendidikan ke LPTK melalui program khusus, seperti
Bidik Misi dan Bea siswa lainnya.
- Guru-guru yang mismatch diberi
peluang mengikuti program KKT dengan penanganan khusus.
- Melakukan pelatihan guru, baik
dalam profesionalisme maupun pedagogik.
- Meningkatkan pengawasan sekolah
oleh dinas
- Menyusun silabus pembelajaran
- Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
- Menyusun bahan ajar dan media
pembelajaran
- Memberi masukan kepada wali
siswa bersangkutan terhadap pentingnya pendidikan
- Menyesusaikan buku paket dengan
RPP dalam proses pembelajaran
- Memanfaatkan lingkungan alam
(contextual learning)
- E. Nilai-Nilai
positif
- Lingkungan keluarga merupakan
pendukung terbesar dalam pendidik anak
- Adanya kerjasama dan
kekompakan dalam masyarakat merupakan langkah menuju desa maju ke depan
- Belajar bukan dapat dari buku
saja tetapi belajar bisa juga di dapat dari alam
- Pendidikan bukan hanya
mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi perubahan sikap/perilaku harus
diimbang
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program SM-3T adalah
program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpatisipasi dalam percepatan
pembangunan pendidikan daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) selama satu
tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan di lanjutkan dengan
program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Beberapa kesimpulan yang
dapat disampaikan: permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage),
distribusi tidak seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di bawah
standar (under qualification), kurang kompeten (low competenies),
serta tidak kesesuain antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched).
Permasalahan peserta
didik adalah angka putus sekolah relatif tinggi, angka partisipasi masih
rendah, dengan demikian perlu peningkatan APK/APM pendidikan di Kecamatan Teluk
Dalam.Secara umum dapat dikatakan kondisi sarana dan prasarana sekolah-sekolah
di SMAN 1 Teluk Dalam masih kurang.
B. SARAN
1. Diharapkan program SM3T
yang sedang berjalan dapat dilanjutkan.
2. Diharapkan program SM3T
dilanjutkan ditahun depan.
3. Guru dapat mengikuti
Pelatihan dalam bidang kompetensi profesional dan pedagogik,
4. Guru-guru
yang mismatch dapat mengikuti program KKT Kemdikbud.
5. Sarana dan prasarana
sekolah agar diperbaiki, agar terpenuhinya standar sarana dan prasarana, dan
standar proses dan standar lainnya.
6. Hendaknya Pemerintah
Daerah,Provinsi dan Kabupaten berusaha meningkatkan APK/APM.
7. Pengangkatan Guru PNS
baru, terutama putra daerah.
8. Beasiswa melanjutkan ke
pendidikan tinggi bagi putra daerah.
0 comments:
Post a Comment