Wednesday, June 8, 2016

contoh surat motivasi

Standard


Surat Motivasi

Impian adalah energi untuk terus semangat dalam mengarungi kehidupan. Izinkan saya memperkenalkan diri. Saya Rhendi Van Pasaribu dilahirkan di Medan, pada tanggal 08 September 1990. Ibu bernama Roswita yeni, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996, saya masuk SD Negeri 060810 Medan, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, saya melanjutkan sekolah SMP Negeri 06 Medan, dan lulus  pada tahun 2005. Pada tahun 2005, saya melanjutkan sekolah di SMA Negeri 06 Medan, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 saya diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada tahun 2015 saya mendapatkan beasiswa DIKTI untuk program Pendidikan Profesi Guru Fisika di Universitas Negeri Semarang, lulus februari tahun 2016. Dan April 2016 ini saya telah diterima di Universitas Diponegoro dalam Program Magister Ilmu Fisika (S2).
Saya menyakini bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang banyak, oleh sebab itu saya selalu berusaha untuk terus dapat aktif diberbagai kegiatan kampus antara lain : Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika Sebagai Ketua Umum pada Periode 2009-2010 dan 2010-2011. Saya juga merupakan anggota senat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas sebagai Kepala Bidang Kesejahteraan Mahasiswa pada Periode 2009-2010 dan 2010-2011. Selama kuliah saya pernah terpilih sebagai mahasiswa berprestasi tingkat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. saya juga terpilih sebagai mahasiswa wirausaha tahun 2010 pada Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Negeri Medan. Peraih Student grant program hibah kompetisi berbasis institusi (PHKI) batch III Universitas Negeri Medan Tahun 2012.
Rasa syukur yang selalu saya haturkan pada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam selalu memberikan kemudahan serta pertolongan kepada saya sehingga saya dapat memperoleh pendidikan hingga saat ini. Pendidikan profesi di Universitas Negeri Semarang telah saya jalani merupakan program dari DIKTI yaitu Program SM-3T, Sarjana mengabdi di daerah terpencil, terluar dan tertinggal. Saya berkeinginan kuat untuk dapat melanjutkan pendidikan  S2 ini inshaAllah pada Tahun 2016. Adapun kobar api semangat untuk terus bersekolah, mendorong saya untuk mengajukan bantuan beasiswa kepada Bapak untuk Program S2 di Universitas Diponegoro Semarang dengan Program Magister Ilmu Fisika.
Tuntutlah Ilmu sampai keliang lahat, dan Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Ini merupakan kalimat yang terus saya pegang teguh untuk tiada henti berharap dapat bersekolah. Oleh karena itu Bapak dapat mempertimbangkan saya untuk memperoleh bantuan beasiswa. Saat ini hanya semangat dan belajar yang terbaik yang dapat saya lakukan. Saya memerlukan bantuan beasiswa dikarenakan 2 adik saya juga sedang kuliah, Adik laki-laki saya Herwinsyah sedang kuliah pada program studi pendidikan sejarah di Universitas negeri medan, dan adik perempuan saya Sintia Adha sedang kuliah di Program studi Pendidikan bimbingan konseling di Universitas Muslim Nusantara. Keluarga saya mengalami “broken home”, tapi saya dan adik-adik InshaAllah mencoba untuk tegar dan kuat menjalani kehidupan ini. Saat ini hanya Ibu yang membiayai sekolah adik-adik. Sedangkan saya membantu dengan menjadi guru privat di semarang.
Saya ingin melanjutkan ke program magister ilmu fisika di universitas diponegoro. Karena minat saya sebagai pendidik dan ilmuwan di bidang fisika. Saya juga pernah menjadi guru yang mengabdi ke daerah terpencil, tertinggal dan terluar Indonesia. Dengan melanjutkan studi ke program  S2 saya berharap dapat memperkuat keprofesionalan dan kematangan keilmuan sebagai seorang pendidik dan ilmuwan, Yang nantinya jika saya abdikan ke anak-anak Bangsa di pelosok negeri Indonesia.
Jadilah ikan di Besar di Lautan yang Besar. Jadilah beringin yang memberi keteduhan. Jadilah air yang menghilangkan dahaga kehausan. Dan terus saya berdoa pada Allah untuk dapat menjadi orang bermanfaat bagi Negeri Indonesia. Rencana setelah mengikuti program S2 Magister Ilmu fisika, saya akan mengabdi kembali ke daerah terpencil,tertinggal dan terluar dan mengabdikan diri sebagai pendidik untuk anak Indonesia atau Bapak dapat meminta saya untuk bekerja di instansi yang Bapak pimpin nantinya.
Wassalam. Terimakasih... Salam Semangat..Belajar, Bekerja dan Berkarya.

                                                                                    Semarang, 26 April 2016


                                                                                    Rhendi Van Pasaribu,S.Pd.Gr

Peningkatan kualitas kulit sepatu dengan perlakuan radiasi plasma lucutan pijar korona dengan tekanan rendah”

Standard


Judul penelitian yang saya rencanakan adalah : Peningkatan kualitas kulit sepatu dengan perlakuan radiasi plasma lucutan pijar korona dengan tekanan rendah”

Adapun penjelasan nya sebagai berikut :
Dalam bidang tekstil, perlakuan plasma diakui sebagai suatu alternatif untuk menggantikan proses penyempurnaan kimia dan persiapan penyempurnaan. Teknologi ini menawarkan sejumlah keuntungan yang lebih besar dibandingkan proses kimia konvensional. Modifikasi permukaan menggunakan plasma tidak memerlukan penggunaan air dan bahan-bahan kimia, sehingga dianggap sebagai teknologi yang ekonomis dan ramah lingkungan (Carneiro et al., 2001).
Proses persiapan penyempurnaan  dan penyempurnaan kain tekstil dengan teknologi plasma non termal menjadi yang paling populer digunakan sebagai suatu teknik modifikasi permukaan (Shishoo ed., 2007). Plasma non termal (atau plasma dingin) secara khusus menjadi teknologi yang paling sesuai untuk diaplikasikan dalam pemrosesan kain tekstil karena sebagian besar material tekstil merupakan polimer yang sensitif terhadap panas (Morent et al., 2007). Selain itu, plasma dingin memungkinkan modifikasi permukaan pada serat-serat kain tanpa memengaruhi sifat-sifat bulk (Gouanve et al., 2006).
Pada 2010, Keiko dan Akemi (2010) menggunakan plasma bertekanan atmosfer (atmospheric pressure plasma, APP) untuk memberikan sifat hidrofilik pada permukaan serat poliester. Sifat dan fungsi yang dapat diperoleh dari perlakuan plasma pada permukaan kain, misalnya yang paling utama, adalah plasma dapat digunakan untuk mengubah daya serap permukaan dari yang semula bersifat sifat hidrofilik menjadi hidrofobik dan sebaliknya (Rauscher ed., 2010).
Perubahan sifat tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: terjadinya perubahan morfologi permukaan dan/atau terbentuknya gugus fungsional kimia aktif pada substrat kain akibat perlakuan plasma. Kemungkinan lainnya adalah kemunculan radikal-radikal bebas pada substrat yang diberi perlakuan plasma sehingga menyebabkan perubahan sifat fisis pada kain tersebut. Proses yang berlangsung dalam perlakuan pembangkitan plasma terhadap substrat adalah bahwa ketika daya ditingkatkan, gas plasma akan mendapatkan energi lebih untuk ionisasi dan dapat terionisasi lebih mudah. Di sisi lain, kecepatan elektron di bawah medan listrik kuat akan meningkat, sehingga menyebabkan peningkatan energi kinetik elektron. Kedua faktor tersebut akan meningkatkan aksi plasma pada permukaan serat. Aksi tersebut akan menyebabkan kekasaran permukaan dan terbentuknya gugus fungsional polar oksigen, yang berkontribusi memberikan sifat hidrofilik dan meningkatkan adhesi, pada kain poliester (Wong et al., 2000);  (Liu et al., 2006); dan (Rauscher ed., 2010).
Sistem korona standar dalam industri tekstil terdiri dari elektroda-elektroda pisau logam murni di atas elektroda lawan (counter electrode), yang umumnya berupa rol yang menjalankan substrat. Plasma lucutan korona dibangkitkan di antara elektroda logam dan rol, lalu substrat diradiasi dengan melewatkannya melalui lucutan korona. Umumnya, peradiasian dengan lucutan korona dioperasikan di dalam udara lingkungan yang seringkali menyebabkan peningkatan energi permukaan dari permukaan substrat, misalnya, daya serap air dan daya kapilaritas yang lebih baik (Rauscher ed., 2010).
Radiasi plasma diakui dapat memberikan sejumlah perubahan sifat fisik maupun kimia pada permukaan kain tekstil. Dampak yang ditimbulkan terhadap sifat-sifat fisis maupun kimia pada kain berbeda-beda diantaranya tergantung pada jenis plasma, jenis gas, maupun jenis kain yang digunakan. Efek radiasi plasma pada kain dari serat alami akan berbeda dengan efek pada serat sintetis. Radiasi plasma dilaporkan dapat meningkatkan daya serap air pada permukaan serat terutama dengan oksidasi dan etsa. Radiasi plasma juga telah dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi seperti anti mengkeret (Mori dan Inagaki, 2006); (Canal et al., 2007), meningkatkan sifat tahan gosok dan kemampuan menyerap warna dari serat-serat wol (Mori dan Inagaki, 2006); (Sun dan Stylios, 2005), serta mampu memberikan peningkatan sifat-sifat mekanik secara signifikan baik melalui radio frekuensi maupun frekuensi rendah yang meliputi kekuatan geser (shear strength), kekuatan lentur (flexural strength), dan kekuatan tarik (tensile strength) (Yoldas dan Mehmet, 2010).
Berdasarkan referensi yang ada radiasi plasma memberikan pengaruh pada serat kain, akan tetapi saya berencana untuk menguji pada kulit sepatu dengan tujuan meningkatkan kualitas baik dari aspek fisis maupun fungsionalnya. Dan diharapkan dapat member inovasi dan kebermanfaatan pada perkembangan ilmu pengetahuan khusunya penerapan teknologi plasma.

Wednesday, June 1, 2016

Desain Produk Dalam Pengemasan Pariwisata Indonesia

Standard

Potensi pariwisata di Indonesia sangat bagus untuk menarik minat pengunjung baik lokal maupun asing.Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia mampu memikat pengunjung yang selalu terpesona dengan Indonesia. Namun permasalahan yang selalu menjadi pekerjaan tambahan adalah bagaimana proses marketing atau pemasaran potensi pariwisata di Indonesia?
Marketing atau pemasaran dalam mengenalkan potensi dari pariwisata itu sendiri memiliki banyak kendala, kendala dalam pemasaran potensi pariwisata di Indonesia secara umum terkait dengani dentitas dari objek wisata ataupun pengemasan pariwisata itu sendiri. Pengmasan dari produk pariwisata itu sendiriakan lebih mudah jika dibuat sebuah identitas produk. Kenapa harus memilik iidentitas? Dan identitasnya berupa apa?
Pengemasan pariwisata harus memiliki identitas, karena sebagai pemberi daya tarik tentang pariwisata yang ada di Indonesia. Yang selama ini kita belum sadar tentang pemberian identitas adalah tentang pengemasan produk yang dapat menjadi identitas itu sendiri. Identitasny aberupa apa? Tentunya identitasnnya berupa hal-hal yang menjadi bagian dari apa yang manusia lihat yaitu hal-hal yang mencakup kesan visual yaitu dengan menggunakan desain produk.
Mengapa desain produk yang digunakan sebagai pengemasan pariwisata Indonesia?

Karena kebanyakan manusia adalah mahluk yang konsumtif dan mudah untuk mengingat  hal-hal yang berupa visual. Desain produk ini berfungsi dalam silent marketing untuk memberikan. Secara tidak langsung desain produk tersebut memiliki manfaat (1) Pemberian Identitas. Pemberian identitas atau bias disebut sebagai branding ini sangat penting karena sebagai sarana untuk pemasaran atau pengenalan. (2) Dayatarik. Desain produk untuk pengemasan pariwisata Indonesia memiliki fungsi sebagai daya tarik karena pengemasan yang unik sehingga orang-orang akan tertarik. (3) Peningkatan Kreativitas. Jadi pengemasan pariwisata menggunakan desain produk akan lebih mudah meningkatkan kreativitas para pelaku industri sehingga dengan hal inidiharapkan meningkatny akualitas sumber daya manusia. 

Wednesday, January 20, 2016

Media Pembelajaran menurut ahli

Standard
1.            Media Pembelajaran
Menurut AECT (dalam Rahadi,2003:10) mengatakan bahwa media pembelajaran  adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.Pendapat senada juga disampaikan oleh Gagne (dalam Rahadi,2003:10) bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang  mereka untuk belajar.
Briggs (dalam Susiana,2007:6) juga berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan  perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. Sementara  Heinich (dalam Susiana,2007:6) menyatakan bahwa media merupakan alat saluran komuikasi. Media berarti perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (areceiver). Dikatakan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (massages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Perolehan pengetahuan siswa  akan semakin abstrak jika pesan yang disampaikan  melalui kata verbal.  Siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami  makna yang terkandung didalamnya, hal ini akan menimbulkan kesalahan penafsiran  siswa. Oleh karena itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman  yang lebih kongrit, pesan yang ingin disampaikan dapat mencapai tujuan yang dicapai sehingga memotivasi siswa untuk belajar. Pengalaman yang lebih kongrit dapat dilakukan melalui penggunaan media pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.